Artikel

Artikel

Visi Sentral Pemulihan Tuhan

Posted 21/09/2013 | 12:09

Pembacaan Alkitab : Ef. 4:13‑14; 1 Tim. 1:19; 3:9; 6:12a; 2 Tim. 4:7; Tit. 1:4, 13b


Puji Tuhan untuk ministri rasul Paulus. Jika tidak ada ministri Paulus, kita tidak akan mengenal tujuan kekal Allah atau ekonomi-Nya. Dalam Surat Kirimannya, Paulus mewahyukan bahwa gereja adalah Tubuh Kristus, kepenuhan Kristus, tempat tinggal Kristus, mempelai perempuan Kristus, dan bahkan manusia baru. Lagi pula, dalam ministrinya Paulus memberi tahu kita bahwa kita berada di dalam Kristus, Kristus berada di dalam kita, dan kita mengikatkan diri pada Kristus menjadi satu roh. Dalam ministri Paulus, ministri yang melengkapi, terdapat satu visi sentral, yaitu visi tentang Kristus, ekspresi Allah yang terakhir, telah menjadi Roh pemberi-hayat sehingga Ia dapat menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita sebagai hayat kita untuk membuat kita menjadi anggota yang hidup dari Tubuh-Nya demi mengekspresikan Dia secara organik. Inilah visi sentral dari ministri Paulus yang melengkapi. Pauluslah satu-satunya yang membuat masalah besar ini jelas bagi kita.  

Pemulihan Tuhan hari ini ialah pemulihan visi sentral dari ministri Paulus yang melengkapi. Sasaran utama Tuhan hari ini bukanlah memulihkan kebenaran yang doktrinal. Selama abad-abad yang silam, Tuhan telah memulihkan banyak kebenaran. Misalnya kebenaran baptisan selam telah dipulihkan. Menurut Alkitab, pembaptisan haruslah diselamkan. Namun, ini bukanlah sasaran sentral ekonomi Allah, dan juga bukan satu aspek dari ministri Paulus yang melengkapi. Paulus diutus bukan untuk membaptis orang secara formal, melainkan untuk memberitakan Injil, meministrikan Kristus kepada orang lain untuk menghasilkan gereja sebagai ekspresi Kristus.  

Perkara-perkara doktrinal lain yang telah dipulihkan juga bukan unsur dari visi sentral ministri Paulus. Misalnya kebenaran mengenai jabatan penatua, kesembuhan ilahi, dan kekudusan, memang sesuai dengan Alkitab, namun semua itu bukanlah inti pemulihan Tuhan hari ini. Dalam pemulihan-Nya, Tuhan berusaha memulihkan Kristus yang almuhit sebagai Roh pemberi-hayat yang menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kaum beriman dan membuat mereka menjadi Tubuh-Nya yang hidup. Dengan perkataan lain, inti pemulihan Tuhan hari ini adalah Kristus dan gereja.  

Kita menyadari bahwa yang sedang Tuhan cari hari ini bukanlah penudungan kepala, atau doktrin dan praktek lain, melainkan memulihkan Kristus sebagai hayat dan segala sesuatu bagi kita dan gereja sebagai Tubuh-Nya, kepenuhan-Nya. Kita setuju bahwa baptisan selam dan penudungan kepala adalah aspek-aspek dari pemulihan, namun semua itu bukanlah intinya. Sekali lagi, inti pemulihan Tuhan adalah Kristus dan gereja: Kristus sebagai perwujudan Allah dan gereja sebagai ekspresi Kristus. Inilah yang sedang Allah cari hari ini, dan penting sekali kita semua nampak hal ini.  

Jika kita mau memenuhi keinginan Tuhan untuk memiliki kehidupan gereja yang wajar di bumi ini sebagai ekspresi-Nya dan sebagai persiapan untuk kedatangan-Nya kembali, kita harus memakai roh kita untuk mengenal hal-hal manusia, dan kita juga harus bersandar kepada Roh yang berhuni di batin untuk mengenal hal-hal Allah. Kemudian kita akan tahu bahwa yang diinginkan Allah bukanlah karunia bahasa lidah, kesembuhan, atau karunia melakukan mujizat. Tuhan sudah memulihkan hal-hal ini, tetapi semua itu bukanlah inti atau sasaran pemulihan-Nya. Apa yang diinginkan Tuhan bukanlah karunia bahasa lidah, kesembuhan, atau memperpanjang kaki; Ia menginginkan sebuah gereja yang tersusun dari kaum beriman yang dipenuhi, dijenuhi, dan diinfus dengan diri-Nya sendiri menjadi Tubuh-Nya bagi ekspresi-Nya. Untuk ini kita perlu pengalaman yang riil atas Roh yang berhuni, bukan hanya karunia-karunia Roh yang luaran.  

Allah menghendaki kita menyadari bahwa Allah Tritunggal -- Bapa, Putra, dan Roh -- telah melalui proses termasuk inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan. Dengan penyaliban, Yesus Kristus telah mengakhiri ciptaan lama. Dengan kebangkitan, Ia menunaskan kita dalam ciptaan baru. Dengan kenaikan, Ia dimuliakan, diagungkan, dinobatkan, dilantik sebagai Tuhan, dan diberi amanat dengan pemerintahan ilahi. Selanjutnya, Ia turun ke atas gereja sebagai Roh pemberi-hayat yang almuhit. Hari ini, sebagai Roh itu, Dia sedang menunggu orang menerima-Nya melalui percaya kepada-Nya. Begitu seseorang menyeru nama Tuhan Yesus, Kristus akan segera masuk ke dalamnya, melahirkan kembali rohnya, berhuni dalam rohnya, dan membaurkan diri-Nya sendiri dengan rohnya yang dilahirkan kembali untuk menjadikannya benar-benar bersatu dengan-Nya. Kemudian, orang beriman baru ini harus mengenal rohnya dan juga Roh pemberi-hayat, ekspresi terakhir dari Allah Tritunggal, supaya ia dapat diubah dan dibangun dengan orang lain menjadi Tubuh, satu organisme untuk mengekspresikan Allah Tritunggal bagi penggenapan tujuan Allah. Inilah pokok iman kita (1 Tim. 1:19; 3:9; 6:12a; 2 Tim. 4:7; Tit. 1:4, 13b); dan inilah sasaran Allah, inti pemulihan-Nya hari ini.

Sebab itu, kita yang berada dalam pemulihan Tuhan, tidak seharusnya memperhatikan hal-hal yang tidak penting atau diselewengkan oleh doktrin atau praktek tertentu (Ef. 4:13-14). Seharusnya kita hanya memperhatikan menjadi satu kesaksian yang hidup atas tersalurnya Allah Tritunggal ke dalam kita untuk membuat kita menjadi anggota-anggota Tubuh-Nya yang organik demi mengekspresikan Dia. Kita tidak bermimpi bahwa semua orang Kristen bisa nampak visi ini atau menempuh jalan ini. Tetapi kita percaya bahwa karena Tuhan, sejumlah tertentu dari umat pilihan-Nya, yang mengasihi Dia dan mencari Dia, akan dibawa ke dalam visi sentral ini, sehingga mereka dapat bertumbuh dalam hayat dan diubah oleh Roh menjadi bagian dari Tubuh Kristus yang hidup. Akhirnya, Tubuh yang hidup ini akan menjadi mempelai perempuan Kristus yang terkasih, yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya kembali.  

Alangkah besar belas kasih-Nya sehingga kita dapat nampak visi ini! Alangkah besar kasih karunia-Nya dan alangkah ajaib kita dapat dibawa masuk ke dalam pemahaman atas visi ini! Kita berbeban supaya semua orang kudus dalam pemulihan Tuhan nampak visi ini dan membicarakan hal yang sama, memiliki pikiran yang sama dengan opini yang sama. Apabila kita jelas tentang posisi, kondisi, situasi, dan nasib kita dalam perspektif ekonomi Allah, kita akan menanggalkan semua perkara yang alamiah -- filsafat, hikmat, dan kebudayaan kita. Kita tidak akan mempedulikan keberhasilan kita, tetapi hanya mempedulikan posisi kita dalam Kristus dan kondisi, situasi, serta nasib kita di dalam-Nya. Kita juga akan mempedulikan pengalaman sejati terhadap Allah Tritunggal dan bagi kenikmatan atas Kristus, Anak Allah. Oleh Roh di dalam roh kita, kita akan mengenal Allah dan semua perkara Allah, yang tidak lain adalah Kristus itu sendiri. Hari ini Kristus adalah kekuatan dan hikmat kita dari Allah. Lagi pula, Ia adalah kebenaran, pengudusan dan penebusan kita dari hari ke hari. Bahkan kita dapat mengenal Dia sebagai hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Dengan demikian kita mengetahui hal-hal Allah. Oleh roh kita, kita mengetahui hal-hal manusia, dan oleh Roh Allah kita mengetahui hal-hal Allah. Hasilnya, kita dapat hidup di dalam Kristus, bersama Kristus, oleh Kristus, dan bagi Kristus. Kemudian, Ia akan memiliki kehidupan gereja yang wajar sebagai Tubuh-Nya yang organik untuk mengekspresikan Dia.