Artikel

Artikel

Tujuh Keajaiban Allah (6) Kebenaran-Nya

Posted 09/01/2014 | 12:01

KEBENARAN-NYA


Keajaiban keenam mengenai Allah adalah kebenaran-Nya. Kebenaran Allah adalah Allah sendiri berkenaan dengan keadilan dan kebenaran. Di dalam Dia tidak ada yang tidak benar. (Rm. 3:21-22; 1:17; Rm. 10:3; Mzm. 92:16; Flp. 3:9; Rm. 9:14)


Kerajaan Allah Didirikan di Atas Kebenaran-Nya


Kerajaan Allah didirikan di atas kebenaran-Nya, karena kebenaran dan keadilan adalah dasar dari kerajaan-Nya. Dia memerintah dengan kebenaran. Semua orang, perkara, dan benda di dalam kerajaan-Nya adalah benar. Kerajaan-Nya tidak hanya penuh kebenaran, kerajaan-Nya adalah kebenaran. Kerajaan dunia Satan dicirikan dengan ketidakbenaran. Pada hari ini, ketidakbenaran merembesi keinsanian dan masyarakat manusia. Melalui gereja, Allah hari ini mendirikan kembali kerajaan kebenaran-Nya yang pada akhirnya akan memenuhi seluruh bumi. (Mzm. 89:15; Ibr. 1:8-9; Mat. 5:20; Rm. 14:17; Kis. 26:18; Kol. 1:13; Yoh. 12:31; Ef. 2:2-3; Rm. 1:29; 3:10; Mat. 6:10; 16:18-19; Why. 11:15; Dan. 2:34-35)


Penghukuman Allah Berdasarkan Kebenaran-Nya


Allah mengasihi manusia dan menciptakan manusia untuk tujuan-Nya; akan tetapi, setelah manusia berdosa, Allah harus menghukum manusia karena kebenaran-Nya. Kasih-Nya bukan dasar yang cukup untuk mengampuni dosa manusia. Allah harus menghukum manusia yang Dia kasihi, karena Dia adalah benar. Jika Dia tidak menghukum manusia yang tidak benar, maka Dia juga tidak benar. Jika Allah tidak benar, maka Dia kehilangan kuasa atas kerajaan-Nya. (2 Ptr. 3:13; Ef. 1:4-5; Kej. 1:26; Rm. 5:18; Rm. 6:23; Rm. 1:17-18; Ibr. 1:8-9)


Pembenaran Allah Adalah Seturut Kebenaran-Nya

Setelah Dia menghukum manusia, kasih-Nya mendesak Dia untuk melaksanakan hikmat-Nya untuk menemukan suatu cara untuk menyelamatkan manusia tanpa melanggar kebenaran-Nya. Dia menjadi manusia-Allah—Allah yang lengkap dan manusia yang sempurna—Yesus. Sebagai manusia yang sempurna, yang benar mau mati untuk yang tidak benar. Dengan mencurahkan darah, maka ada pengampunan dosa-dosa. Seturut dengan kematian Tuhan yang benar, Allah harus mengampuni manusia. Allah akan menjadi tidak benar jika Dia tidak mengampuni manusia, yang untuknya Yesus telah mati. Kebangkitan Yesus adalah bukti yang kuat bahwa Allah telah menerima kematian Yesus sebagai pelunasan atas pelanggaran-pelanggaran manusia dan mengampuninya.

Allah segera mengampuni dosa-dosa setiap orang yang percaya ke dalam Yesus Kristus. Allah membenarkan dia dan menganggapnya benar seperti Allah. Dia membawanya kembali kepada tujuan Allah untuk menerima Allah sebagai hayat dengan menyeru nama Yesus. Jika Anda telah percaya ke dalam Yesus, Anda benar seperti Allah. Kristus menjadi kebenaranmu, dan Anda menjadi kebenaran Allah di dalam Dia. (Rm. 5:8; 1 Kor. 1:23-24, 30; Yoh. 1:1, 14; Ibr. 4:15; 1 Ptr. 3:18; Ibr. 9:22; Rm. 5:18; 2 Ptr. 1:1; Rm. 3:26; 4:25; Kis. 2:38; Rm. 5:1, 10; Rm. 10:12-13; 1 Kor. 1:30; 2 Kor. 5:21)


Fitur komentar ditutup.