Artikel

Artikel

Tujuh Keajaiban Allah (5) Kasih-Nya

Posted 30/12/2013 | 12:12

KASIH-NYA

Keajaiban kelima mengenai Allah adalah kasih-Nya. Kasih bukan hanya atribut Allah, tetapi juga esens diri-Nya, karena Allah adalah kasih. Tidak ada kebencian di dalam Dia. Dia hanya dapat mengasihi.

(Kol. 3:14; 1 Yoh. 4:8; Yoh. 3:16)

Kasih Allah Terhadap Manusia

Manusia dijadikan dalam gambar Allah untuk diisi oleh Allah sebagai ekspresi-Nya. Allah mengasihi manusia bukan karena kebajikan insaninya atau karena kepandaiannya tetapi karena Allah menjadikan manusia untuk tujuan-Nya. Dia mengasihi manusia sebelum menciptakan alam semesta. Kasih Allah terhadap manusia adalah kekal. Dia tidak pernah berhenti mengasihi manusia. Dia akan mengasihi manusia selama-lamanya. Tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan manusia dari kasih Allah.

(Kej. 1:26; Rm. 9:23; 1 Tim. 3:16; Ef. 1:4-5, 9; Yer. 31:3; Yoh. 13:1; Rm. 8:35-39)

Kasih Allah adalah Sumber Keselamatan

Sekalipun manusia telah berdosa dan jatuh dari Allah, Allah masih tetap mengasihi manusia. Allah kaya dengan belaskasihan karena kasih-Nya yang besar yang dengannya Dia mengasihi manusia. Allah tidak akan membiarkan manusia untuk tetap tinggal di dalam dosa dan maut. Karena itu Dia mengutus Putra-Nya, Yesus untuk mati bagi manusia yang penuh dosa. Ketika manusia masih berdosa, Kristus telah mati bagi manusia. Kematian Kristus menyatakan kasih Allah terhadap manusia. Melalui kematian-Nya, manusia ditebus dan rohnya dihidupkan. Akibat dari kasih Allah adalah perbauran antara Allah dengan manusia.

(Ef. 2:1-4; Yoh. 3:16; Rm. 5:8; 1 Yoh. 4:9-10; Ef. 1:7; 2:5; 1 Kor. 6:17; 1 Yoh. 4:16)

Kasih Allah Dapat Dialami oleh Manusia

Agar manusia menyadari bahwa Allah mengasihi dia dan menyerahkan diri-Nya bagi dia, Allah mengambil langkah lebih lanjut dalam kasih-Nya: Dia mengutus murid-murid untuk mengundang orang-orang untuk menikmati keselamatan-Nya melalui pemberitaan Injil. Melalui mendengarkan Injil, manusia percaya dan berdoa; kemudian kasih Allah dicurahkan ke dalam hatinya melalui Roh Kudus. Kaum beriman baru kemudian mengalami kasih Allah di dalam hatinya dan menjadi anak Allah. Roh itu bersaksi bersama rohnya bahwa dia adalah anak Allah, dan dia memanggil Allah “Abba Bapa.” Roh itu membawa masuk esens ilahi—kasih—ke dalam manusia sehingga bukan saja dia mengalami kasih Allah terhadap dirinya, tetapi juga mengalami Allah diekspresikan melalui dirinya sebagai kasih. Manusia mengasihi Allah, mengasihi kaum beriman lainnya sebagai saudara-saudara, dan mengasihi Firman Allah. Pada akhirnya, dia mengasihi seluruh manusia di bumi sebagaimana Allah mengasihi mereka. Kasih ini memotivasi dia untuk mengabarkan Injil kepada orang yang belum percaya sehingga mereka dapat mengalami kasih Allah di dalam keselamatan-Nya.Cara yang sederhana untuk mengalami kasih Allah adalah dengan berdoa, “Tuhan Yesus, aku mengasihi Engkau, karena Engkau terlebih dahulu mengasihi aku.”

(Gal. 2:20; Mat. 22:3; Flp. 1:15-16; Rm. 10:17; Ef. 1:13; Rm. 5:5; 8:15-16; Gal. 4:6; 1 Yoh. 4:7; 5:1; 3:14 Ayb. 23:12; Mzm. 119:103, 127; 2 Ptr. 1:7; Yoh. 3:16; Rm. 1:14-15; 1 Kor. 9:16; 1 Yoh. 4:19; Yoh. 1:12-13)

Sumber: 7 Keajaiban dalam Alkitab


Fitur komentar ditutup.