Artikel

Artikel

Transmisi Kristus terhadap Gereja

Posted 06/12/2012 | 12:12


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:22-23


Surat Efesus pasal 1 memberi tahu kita bahwa rencana Allah adalah hendak mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus sebagai Kepala. Ini adalah satu perkara yang besar. Bayangkan, dalam sebuah supermarket saja terdapat ribuan jenis barang; kita tidak tahu persis ada berapa banyak butir benda dalam alam semesta, baik benda hidup maupun benda mati, mungkin ada triliun-an butir benda, tidak ada orang yang bisa menghitungnya. Tapi, kesemuanya ini akan dipersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala. Kristus akan menjadi Kepala yang mempersatukan segala sesuatu. Inilah maksud hati, kehendak, dan ekonomi Allah. Namun untuk mencapai ini, Kristus harus merampungkan beberapa hal.

Hal-hal yang telah dirampungkan oleh Kristus antara lain: Dia telah mati bagi kita, kemudian Dia bangkit dari kematian, lalu ditinggikan ke tempat tertinggi dalam alam semesta. Allah membuat Dia melampaui segala sesuatu. Segala sesuatu di sini bukan hanya dalam aspek ruang, juga melampaui aspek waktu, karena alam semesta adalah ruang ditambah waktu. Kristus begitu tinggi dan unggul, sehingga Dia melampaui seluruh alam semesta, bukan hanya pada masa kini, termasuk juga pada masa yang akan datang. Tidak hanya demikian, Dia juga menjadi Kepala segala sesuatu. Setelah Dia naik ke atas segala langit, Allah menaruh Kristus ke atas takhta, untuk menjadi Kepala atas segala sesuatu.

Sekarang apa yang telah Kristus rampungkan, yang Kristus capai dan dapatkan, semuanya terarah kepada gereja (Ef. 1:22-23). Apa saja yang Allah kerjakan terhadap Kristus, semuanya diarahkan atau ditransmisikan kepada gereja, Tubuh-Nya. Transmisi Kristus kepada gereja ini berlangsung melalui ministri para rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar, sebab ministri mereka adalah ministri yang menyuplaikan Kristus yang tak terduga (Ef. 4:11-12). Kristus adalah Kepala, Dia itu almuhit. Dia sudah merampungkan, mencapai, dan mendapatkan segala sesuatu. Kristus yang demikian kaya dan yang mempunyai banyak pencapaian ini disalurkan kepada kita melalui ministri para rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar, yakni orang-orang yang berkarunia.

  Kita bersyukur kepada Tuhan bahwa dalam hari-hari terakhir ini, yang akan Tuhan pulihkan bukan pengajaran atau doktrin, melainkan realitas Kristus. Tuhan membangkitkan minister-minister dan orang-orang berkarunia bukan untuk mengajarkan doktrin tetapi untuk memberitakan kekayaan Kristus yang tidak terduga itu kepada orang yang belum percaya, memberitakan setiap butir apa adanya Kristus, menyuplaikan kekayaan Kristus, seperti hayat, hikmat, kesabaran, dan kerendahan hati, kepada orang. Sebab itu di dalam gereja, kita jangan hanya memberi orang sebuah ‘daftar menu’ Kristus, terlebih harus menyuplaikan Kristus sebagai makanan kepada mereka. Hanya membaca dan berusaha memahami daftar menu tidak banyak faedahnya bagi kita; yang kita perlukan adalah makan. Kita semua benar-benar harus belajar makan Kristus, bukan hanya belajar doktrin tentang Kristus. Belajar doktrin akan membuat kita letih, tetapi menikmati Kristus akan membuat kita segar, akan membuat kita kuat, dan membuat kita puas.

Puji Tuhan, dalam Surat Efesus ada satu macam ministri yang terus menyuplaikan Kristus kepada orang. Hari ini gereja belum terbangun, karena terlalu kurang gizi, kurang suplai hayat, dan kurang bahan-bahan yang tepat untuk dipakai membangun gereja. Kekayaan Kristus terlalu sedikit disuplaikan kepada kaum saleh, sebab itu banyak kaum saleh ‘mati’ kelaparan. Gereja perlu Kristus lebih banyak. Untuk inilah maka diperlukan para minister dan ministri yang menyuplaikan Kristus kepada orang. Baik rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar, semuanya harus menyuplaikan Kristus kepada kaum saleh melalui pelayanan mereka. Hasil dari transmisi Kristus terhadap gereja melalui ministri orang-orang yang berkarunia membuat kita antara lain (1) dikuatkan dalam manusia batiniah kita – Ef. 3:16; (2) Kristus berumah dalam hati kita – 3:17; (3) diperbarui dalam roh pikiran kita – 4:23; (4) bertumbuh ke dalam Kristus – 4:15; (5) dan terbangun dengan Kristus sebagai bahan bangunan – 4:16b.

Transmisi Kristus terhadap kita pertama-tama membuat manusia batiniah kita dikuatkan (Ef. 3:16). Kita sering lemah dalam roh, tetapi kuat dalam jiwa. Misalnya, ketika kita berkumpul bersama selalu senang ngobrol, tetapi kalau waktunya untuk berdoa, setiap orang menjadi tenang, sunyi senyap. Ada orang tidak ada waktu untuk berdoa, tetapi bisa mengobrol berjam-jam. Ada yang suka tidur dalam sidang, tapi setelah sidang selesai, bisa pergi jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Ini membuktikan bahwa rohnya sangat lemah. Saudara saudari, kita harus diperkuat ke dalam manusia batiniah kita melalui transmisi surgawi Kristus!

Hasil dari diperkuat adalah Kristus berumah di dalam hati kita. Frase “tinggal” dalam 3:17a, dapat diterjemahkan “berumah”. Manusia batiniah adalah roh kita yang ada Kristus di dalamnya, dan hati termasuk pikiran, emosi, tekad, dan hati nurani. Roh kita, manusia batiniah kita, harus diperkuat. Ketika kita diperkuat di dalam roh, Kristus yang berumah di dalam segera mempunyai kedudukan, kesempatan, meluaskan diri-Nya ke dalam pikiran, emosi, dan tekad kita, menguasai setiap bagian jiwa kita, yaitu menduduki hati kita. Kemudian Kristus akan mantap tinggal di setiap bagian batiniah kita. Ketika kita diperkuat di dalam manusia batiniah kita, dan membiarkan Kristus mempunyai lebih banyak kedudukan, Dia akan menjenuhi hati kita dan berumah di dalam hati kita.

Efesus 4:23 mengatakan, “Supaya kamu dibarui di dalam roh dan pikiranmu” (Tl.). Bagi kebanyakan orang, pikiran lebih berkuasa daripada roh. Tetapi semakin kita menaklukkan diri, mempersembahkan diri kepada Tuhan, roh perbauran akan menguasai pikiran kita, sehingga roh ini menjadi roh pikiran kita. Melalui roh yang demikianlah pikiran kita baru bisa diperbarui. Dalam pikiran kita terlalu banyak perkara yang usang. Kita perlu diperbarui dalam pikiran kita. Kita tidak begitu bertumbuh, karena kita terlalu usang. Petani di kebun bisa memberi tahu kita bahwa cara untuk membantu pohon bertumbuh adalah dengan memotong carang yang tua, supaya tumbuh tunas-tunas muda dan pohon berubah menjadi segar. Kalau carang yang tua sudah disingkirkan, barulah bisa tumbuh carang yang baru.

Setelah roh-pikiran kita diperbarui, kita akan bertumbuh ke dalam Kristus (Ef. 4:15). Secara doktrin, kita sudah berada di dalam Kristus; tetapi secara pengalaman, dalam banyak hal kita tidak selalu di dalam Kristus. Sebab itu, kita perlu bertumbuh ke dalam Kristus, bukan hanya dalam satu hal, tetapi dalam segala hal. Melalui bertumbuh demikian, barulah kita dapat terbangun, menghasilkan satu bangunan (ayat 16b). Kita terbangun bukan dengan diri sendiri sebagai bahan, melainkan dengan Kristus sebagai bahan. Semakin banyak mendapatkan Kristus sebagai bahan bangunan, kita pun semakin terbangun.

Puji Tuhan untuk transmisi Kristus terhadap gereja! Yang kita perlukan adalah terus terbuka kepada transmisi surgawi-Nya dari hari ke hari. Melalui transmisi surgawi ini kita diperkuat ke dalam manusia batiniah kita, supaya Kristus bisa bersemayam, berumah di dalam kita. Melalui transmisi ini pula kita diperbarui oleh Kristus, bertumbuh karena Kristus, dan bertumbuh ke dalam Kristus. Pada akhirnya kita dapat membangun dengan Kristus, dan bahkan berperang berdasarkan Kristus. Inilah pengalaman yang tepat atas transmisi surgawi Kristus terhadap gereja, Tubuh-Nya! Haleluya.