Artikel

Artikel

Thomas Obadiah Chislom

Posted 13/02/2014 | 12:02

Thomas Obadiah Chisolm (1866-1960) menderita gangguan kesehatan sejak masa mudanya. Kesehatannya begitu rapuh sehingga untuk sejangka waktu yang cukup panjang, ia hanya berbaring di ranjang, tidak mampu bekerja. Di masa-masa di mana ia tidak sakit, ia memaksakan diri untuk bekerja hingga lembur, mengerjakan apa saja, untuk memenuhi keperluannya. 

Setelah berjumpa dengan Kristus di usia 27 tahun, Thomas menemukan penghiburan yang besar dari Kitab Suci, terutama pada fakta bahwa Allah itu setia, menjadi kekuatannya di masa sakit dan lemahnya, dan menyediakan semua keperluannya. Ratapan 3:22-23 adalah salah satu ayat favoritnya, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu.” 

Saat ia jauh dari rumah dalam perjalanan misinya, Thomas sering menulis surat kepada salah satu teman baiknya, William Runyan, seorang musisi yang tidak terlalu dikenal. Beberapa puisi ia tulis juga di dalam surat-suratnya. Runyan menemukan salah satu syair puisi Thomas yang begitu menjamah, dan ia memutuskan untuk membuat komposisi musiknya. Great is Thy Faithfulness (Besar Setia-Mu) dipublikasikan pada tahun 1923.

Selama beberapa tahun, kidung itu tidak begitu dikenal, sampai kidung itu ditemukan oleh seorang professor di Institut Alkitab Moody yang sangat menyukai kidung itu dan memintanya untuk sering dinyanyikan di sidang-sidang gereja.  Sejak itu, kidung ini menjadi kidung wajib di kampus itu. Pada tahun 1945, ketika George Beverly Shea menyanyikan kidung Great is Thy Faithfulness di sidang penginjilan Billy Graham, kidung itu terdengar hingga ke seluruh dunia. 

Thomas Chisolm wafat pada tahun 1960 di usia 94 tahun. Selama hidupnya, dia telah menulis lebih dari 2.000 puisi dan kidung, antara lain termasuk “O To Be Like Thee” (Ku Mau Mirip Kau) dan “Living for Jesus” (Hidup ‘Tuk Yesus). 

“Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.” (Mazmur 89:2)

BESAR SETIA-MU 

1. Pada-Mu, ya Bapa, tiada bayangan, 

Setia-Mu besar tak terbatas.

Dulu, kini, kelak, Kau tetap ada; 

Kekal rahmat-Mu, p'ri Kau tak ubah.

Koor: 

Besar setia-Mu! Besar setia-Mu! 

Tiap pagi rahmat-Mu t'rus baru! 

Semua perluku, Kau yang sediakan; 

Besar setia-Mu tak bersudah!

2. Musim 'tabur, 'tuai, t'rus bergantian, 

Surya, bulan, bintang beredaran; 

Suasana alam b'ri kesaksian: 

Besar setia-Mu, tak bersudah!

3. Ampunan-Mu bawa damai pun ri-ang, 

Hadir-Mu b'ri hibur, b'ri bimbingan; 

Tenaga kini dan harapan kelak, 

S'mua milikku, berkat tak berkurang. 


Fitur komentar ditutup.