Artikel

Artikel

Sumber Gereja ialah Kristus

Posted 19/03/2015 | 12:03

Pembacaan Alkitab:

“Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: ‘Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.’”  (Kejadian 2:21-23)

 

GEREJA BERASAL DARI KRISTUS (bagian 3)

Setiap orang Kristen sejati mengetahui tentang hayat yang ia miliki di dalam Kristus, tetapi sayang, tidak semua orang Kristen mengetahui tentang hayat di dalam Tubuh Kristus. Sama seperti hayat Kristus merupakan realitas, hayat Tubuh Kristus juga realitas. Orang Kristen bukan individu-individu, mereka adalah satu. Rasul Paulus mengatakan bahwa walaupun kita banyak, kita adalah satu roti dan satu Tubuh (1 Kor. 10:17). Jika Anda hidup berdasarkan Kristus, Anda satu dengan semua orang Kristen lainnya. Tetapi jika Anda hidup berdasarkan diri Anda sendiri, Anda terpisah dari semua anak Allah lainnya.

Karena itu, jika gereja ingin menjadi gereja yang sejati, ada dua langkah yang perlu: penyebaran atau peningkatan Kristus dan pengikisan atau pengakhiran diri kita sendiri. Penyebaran Kristus dimulai ketika kita dilahirkan kembali; pengikisan diri dimulai sejak kita diselamatkan, Tuhan bekerja di dalam diri kita hari demi hari untuk mengikis diri kita. Tuhan akan terus bekerja, sampai pada suatu hari kita dapat mengatakan di hadapan Allah, “Tidak ada sesuatu apa pun yang dapat kulakukan berdasarkan diri sendiri. Segala sesuatu kulakukan menurut prinsip bekerja sama dengan anggota-anggota lain dan dengan bantuan anggota-anggota lain. Semua yang kulakukan adalah menurut prinsip persekutuan, yaitu prinsip Tubuh.” Gereja adalah Tubuh Kristus. Yang berasal dari Kristus barulah gereja; apa pun yang berasal dari manusia bukan gereja.

Kita harus tahu bahwa yang diperhatikan Allah adalah masalah sumber, bukan masalah baik atau buruk. Manusia selalu bertanya, “Apakah ini baik atau buruk?” Tetapi Tuhan bertanya, “Dari mana asalnya?” Apa yang berasal dari Adam disebut Hawa; demikian pula, apa yang berasal dari Kristus disebut gereja. Segala sesuatu yang tidak berasal dari Kristus bukan gereja. Manusia bertanya, “Apakah kamu memiliki kasih?” Tetapi Allah bertanya, “Berasal dari mana kasihmu?” Manusia bertanya, “Apakah kamu bergairah?” Tetapi Allah bertanya, “Dari mana sumber gairahmu?” Yang perlu kita bereskan adalah masalah sumber, bukan masalah baik atau jahat. Masalah baik dan jahat ada setelah Kejadian 3. Mungkin seseorang akan berkata, “Aku memiliki kemampuan, aku bergairah.” Tetapi masalahnya adalah berasal dari manakah kemampuan dan gairah Anda itu?

Sering kali kita merasa bahwa kita dapat mengasihi, menolong, memimpin, atau melayani orang lain dengan kekuatan kita sendiri. Semua ini memang sangat baik, tetapi “sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku” (1 Kor. 13:3). Jika demikian, salahkah jika kita memberikan diri kita sendiri untuk menolong orang lain? Masalahnya adalah: Sumbernya dari mana? Hanya apa yang berasal dari Kristus adalah gereja. Segala sesuatu yang tidak berasal dari Kristus tidak ada kaitannya dengan gereja.

(bersambung)

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Kudus dan Tak Bercela, Bab 2