Artikel

Artikel

Rencana Allah dan Perhentian Allah (1)

Posted 13/11/2013 | 12:11

RENCANA ALLAH DAN PERHENTIAN ALLAH

Pembacaan Alkitab:

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kejadian 1:26-27)

Kejadian 1:26—2:3; 2:18-24; Efesus 5:22-32; Wahyu 12; 21:1—22:5

Dalam empat bagian Alkitab ini disebutkan empat perempuan. Dalam Kejadian 2, perempuan ini adalah Hawa; dalam Efesus 5, perempuan ini adalah gereja; dalam Wahyu 12, perempuan ini adalah perempuan yang terlihat dalam penglihatan; dan dalam Wahyu 21, perempuan ini adalah pengantin perempuan dari Anak Domba.

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita terang untuk melihat bagaimana kaitan keempat perempuan ini satu dengan yang lainnya, dan dengan rencana-Nya yang kekal. Kemudian kita dapat melihat kedudukan gereja dan tanggung jawabnya dalam rencana Allah, dan bagaimana pemenang-pemenang Allah melaksanakan tujuan-Nya yang kekal.

TUJUAN ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA

Mengapa Allah menciptakan manusia? Apa tujuan-Nya menciptakan manusia? Allah telah memberi kita jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dalam Kejadian 1:26-27.

Kedua ayat ini sangat penting. Ayat-ayat ini menyatakan kepada kita bahwa penciptaan manusia oleh Allah benarbenar khusus. Ketika Allah menginginkan terang, Ia hanya berfirman, “Jadilah terang.” Ketika Ia menginginkan cakrawala, Ia berfirman, “Jadilah cakrawala,” dan semuanya terjadi menurut firman-Nya. Tetapi penciptaan manusia tidaklah sesederhana itu. Hal ini membutuhkan sebuah rapat ke-Allahan. Allah berfirman, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (ayat 26). Inilah yang direncanakan Allah dalam rapat ilahi-Nya untuk penciptaan manusia. Allah berfirman, “Baiklah Kita . . .” Kata-kata ini menyatakan kepada kita adanya rapat ke-Allahan dan menunjukkan rencana Allah terhadap manusia yang akan diciptakan-Nya. Kemudian ayat 27 menyatakan kepada kita penciptaan manusia oleh Allah, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Dan dalam ayat 28, “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Dari ayat-ayat ini kita nampak manusia yang diinginkan Allah. Allah ingin mendapatkan manusia yang berkuasa, yang bisa menguasai bumi ini; dengan demikian, Ia akan merasa puas.

Manusia yang diciptakan Allah ini bukan hanya serupa dengan-Nya, tetapi juga memiliki gambar-Nya — rupa mengacu kepada yang di luar dan gambar mengacu kepada yang di dalam. Allah ingin manusia bukan hanya serupa dengan-Nya secara lahir, tetapi juga segambar dengan-Nya secara batin, demikian manusia dapat memiliki perasaan, dorongan batin, kehidupan, dan sifat kudus yang sama seperti diri-Nya. Allah ingin manusia serupa dengan diri-Nya, sehingga setiap orang yang berkontak dengan manusia semacam ini akan merasakan sifat Allah. Inilah keputusan yang dibuat dalam rapat ke-Allahan.

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Kudus dan Tak Bercela, Bab 1


Fitur komentar ditutup.