Artikel

Artikel

Penulisan dan Penetapan Alkitab

Posted 01/05/2013 | 12:05

PENULIS, TEMPAT, DAN WAKTU ALKITAB

Perjanjian Lama dari Kejadian sampai dengan Maleakhi, seluruhnya meliputi 39 kitab. Penulisnya termasuk Musa, Yosua, Samuel, Ezra, Nehemia, Daud, Asaf, Heman, Etan, keturunan Korah, Salomo, Agur, Lemual, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi dan lain-lain. Sedikitnya 32 orang. Di antara penulisnya ada yang sastrawan, politisi dan milisi; ada imam, raja dan nabi; ada pula rakyat jelata, gembala dan petani. Kebanyakan orang Israel, mungkin ada beberapa orang kafir. Tempat menulis Alkitab, ada yang di gunung Sinai, ada yang di padang gurun, ada yang di tanah Kanaan, ada yang di Yerusalem, dan ada juga yang di tanah kafir.

Perjanjian Baru dari Injil Matius sampai dengan kitab Wahyu, seluruhnya meliputi 27 kitab. Injil Matius ditulis oleh Matius, yang tadinya seo­rang pemungut cukai, dari kalangan rendah, namun Tuhan memanggil dan menjadikannya salah satu di antara duabelas rasul Tuhan. Kitab Injilnya mungkin ditulis di tanah Yudea. Injil Markus ditulis oleh Markus, seorang murid yang biasa-biasa saja. Kitab Injilnya mungkin ditulis di Roma. Injil Lukas ditulis oleh Lukas, seorang tabib orang bukan Yahudi. Kitab Injilnya mungkin ditulis di tanah kafir. Injil Yohanes ditulis oleh Yohanes, yang tadinya seorang nelayan Galilea, tidak banyak terdidik, namun Tuhan memanggil juga, serta menjadikannya salah satu di antara duabelas rasul Tuhan.  Kitab Injilnya mungkin ditulis di tanah kafir. Kisah Para Rasul juga ditulis oleh Lukas. Kitab ini mungkin ditulis di tanah kafir. Mulai surat Roma sampai dengan Ibrani, seluruhnya meliputi 14 kitab, adalah tulisan Paulus, yang tadinya anggota kelompok agama Yahudi yang sangat bergairah, berpengetahuan luas, tangkas, dinamis, berpengaruh dan berwibawa. Sejak muda sudah dipanggil oleh Tuhan secara istimewa menjadi rasul orang orang bukan Yahudi. Semua kitabnya ditulis di luar tanah Israel, ada yang di dalam penjara Roma. Surat Yakobus ditulis oleh Yakobus, saudara kandung Tuhan Yesus (Gal 1:19). Orang Kristen yang percaya, yang menjadi tiang gereja (Gal 2:9), tetapi sangat dipengaruhi agama Yahudi. Kitabnya mungkin ditulis di Yerusalem. Surat Petrus yang pertama dan kedua ditulis oleh Petrus. Ia pun seorang nelayan Galilea, tak banyak menempuh pendidikan, namun terpanggil menjadi salah satu di antara dua belas rasul. Kitabnya mungkin ditulis di luar Israel. Surat Yohanes yang pertama, kedua dan ketiga, ditulis oleh rasul Yohanes. Ketiga surat ini mungkin ditulis di negeri lain di luar Israel. Surat Yudas ditulis oleh Yudas, yang adalah juga saudara kandung Tuhan Yesus. Mungkin kitabnya ditulis di tanah Yudea. Surat Wahyu ditulis pula oleh rasul Yohanes. Kitab tersebut ditulis di luar tanah Israel, mungkin di pulau Patmos.

Beberapa kitab terdepan dalam Perjanjian Lama, yaitu Taurat Musa, ditulis sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Kitab Ayub ditulis sekitar 2000 tahun yang lalu, pada saat yang sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Kitab terakhir Perjanjian Lama, Maleakhi ditulis sekitar 430 tahun sebelum Masehi. Jadi seluruh Perjanjian Lama yang terdiri dari 39 kitab, dirampungkan dalam waktu kira­-kira 1600 tahun. Kitab pertama Perjanjian Baru, Injil Matius ditulis sekitar 37-40 tahun sesudah Masehi. Kitab terakhir, yakni kitab Wahyu, ditulis sekitar 94­-96 tahun sesudah Masehi. Perjanjian Baru diram­pungkan selama 60 tahun lebih. Sehingga seluruh Alkitab, dari Kejadian sampai Wahyu, dirampungkan dalam beda waktu 2095 tahun.

PERAMPUNGAN ALKITAB – PENEGASAN DAN PENGAKUAN TERHADAP WIBAWA ALKITAB

Dalam Perjanjian Lama, kelima Taurat Musa selamanya dianggap orang Yahudi berasal dari Allah, ilahi dan berwibawa mutlak karena diwahyukan oleh Allah, ditulis oleh Musa dan ditemurunkan oleh nenek moyang mereka. Hingga hari ini, orang Yahudi memandang seluruh Perjanjian Lama berasal dari Allah, khususnya kelima Taurat Musa. Pada sinagoge Yahudi di seluruh dunia, paling sedikit disediakan dua atau tiga jilid kelima Taurat Musa. Mereka belum tentu memiliki kitab-kitab Perjanjian Lama yang lainnya, tapi kalau kelima Taurat Musa pasti ada. Kitab-kitab lain Perjanjian Lama dikarenakan nilai dan wibawanya, lantas satu persatu diakui juga oleh umat Allah sebagai yang berasal dari Allah. Seorang penulis buku pernah berkata dengan tepat sekali, sebatang pohon tak perlu dipasang tanda nama, asal dibiarkan bertumbuh, berbunga dan berbuah, niscayalah ketahuan pohon apakah itu; sama halnya dengan kitab-kitab dalam Alkitab, apakah itu berasal daripada Allah, tidaklah perlu terlalu ditandai begitu, asal saja tahan uji dan dapat dibuktikan oleh waktu, maka dengan sendirinya nilai dan wibawanya akan ternyata. Kata-kata ini benar sekali. Setelah Pentateuch Musa, di antara umat Allah dari abad ke abad, tulisan sabda Allah oleh orang-orang yang diinspirasi Allah, setelah diuji dalam jangka waktu yang lama, akhirnya diakui oleh umat Allah sebagai berasal dari Allah, karean memang mengandung kuasa. Sampai pada tahun 457 sebelum Masehi, Ezra, seorang ahli Taurat, menghimpun Lima Taurat Musa, ditambah tulisan dari abad ke abad yang diakui wibawanya oleh umat Allah, disusun dan digabung sehingga terjadi kitab-kitab Perjanjian Lama. (Tanpa Nehemia dan Maleakhi, sebab saat itu belum ditulis). Tokoh wibawa sejarah Yahudi, Yosephus dan sejarahwan bukan Yahudi, semua membuktikan perkara ini. Setelah Ezra, di kalangan bani Yahudi, ada sebuah badan ahli taurat yang menamakan dirinya Great Synagogue, meneruskan tugas perhimpunan dan penelitian ini, tugas ini rampung pada tahun 400 sebelum Masehi. Perjanjian Lama yang ditetapkan meliputi semug kitab yang kita miliki hari ini. Jadi, sampai tahun 400 sebelum Masehi, Perjanjian Lama telah rampung, bahkan telah diteliti serta diakui oleh umum. Bagaimanapun setidak-tidaknya pada tahun 277 sebelum Masehi, tatkala Septuagint menterjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani, semua kitab Perjanjian Lama sudah selesai ditetapkan.

Pada sidang gereja yang sebermula, sering membaca kitab Injil dan Perjanjian Lama. Maka Perjanjian Baru yang paling awal diakui gereja adalah empat kitab Injil. Setelah para rasul meninggal, muncullah orang-orang yang mengarang buku dengan memakai nama lain, sehingga menimbulkan kekacauan, maka pimpinan gereja sebermula, yakni yang umumnya disebut para bapa-bapa gereja, mengumpulkan kitab-kitab tulisan para rasul, sambil disejajarkan dengan kitab Injil. Tak lama setelah Polycarpus mati martir, gereja di mana-mana sudah memiliki pandangan yang kebanyakan sama terhadap Alkitab Perjanjian Baru. Hanya mengenai kitab Ibrani, Yakobus, 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas dan Wahyu, apakah ketujuh kitab ini boleh dimasukkan ke dalam Alkitab, masih menghadapi pertentangan. Namun, berhubung ketujuh kitab ini memang diilhamkan oleh Roh Kudus, mengandung kuasa dan nilai ilahi, maka setelah melalui uji coba yang lebih lama lagi, yaitu sampai tahun 397 sesudah Masehi, diselenggarakan pertemuan di Carthage, Afrika, yang dihadiri oleh pimpinan gereja-gereja, ketujuh kitab tadi diakui adalah bagian daripada Alkitab Perjanjian Baru, bahkan ditetapkan bahwa Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab, sama seperti yang kita miliki hari ini. Demikianlah sampai 397 sesudah Masehi, pada konferensi Carthage, seluruh Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, ditetapkan dan diakui bersama oleh umat Allah.

Sumber: Living Stream Ministry, Truth Lesson Level 1 Volume 1, Chapter 1, Witness Lee.


Fitur komentar ditutup.