Artikel

Artikel

Pendahuluan Kitab Wahyu

Posted 16/02/2017 | 12:02

PENDAHULUAN KITAB WAHYU

 

Kitab Wahyu adalah sebuah kitab nubuat (Why 1:3, 22:7), karena wahyu yang terkandung di dalamnya bersifat nubuat. Sebagian besar visi dalam kitab ini menunjukkan hal-hal yang akan datang. Bahkan pasal 2 dan 3 tujuh surat yang dituliskan kepada tujuh gereja, dalam arti tanda-tanda juga membicarakan tentang nubuat gereja di bumi sampai Tuhan datang kembali. Meskipun kitab ini adalah kitab nubuat, tetapi kitab ini bukan hanya fakta nubuat yang tertulis, lebih-lebih merupakan visi yang diperlihatkan kepada manusia. Dalam pandangan Allah, semua hal yang dinubuatkan dalam kitab ini sudah terjadi, dan melalui visi demi visi, segala hal telah disingkapkan kepada yang melihatnya. Sebagian besar kata kerja dan predikat dalam Kitab Wahyu, bukan menggunakan ungkapan yang akan datang tetapi kala lampau, hal ini menunjukkan bahwa segala hal yang tercatat dalam kitab ini telah terjadi. Maka tegasnya berarti, Kitab Wahyu bukan hanya kitab nubuat, lebih-lebih mewahyukan hal-hal yang telah digenapkan. Dalam pandangan kita mungkin perkara belum terjadi; tetapi dalam pandangan Allah, perkara telah tergenapkan. Kebanyakan orang Kristen mengira Kitab Wahyu adalah sebuah kitab nubuat, maka ingin tahu dan ingin mengerti nubuat-nubuat ini. Orang yang demikian membaca Kitab Wahyu hanyalah untuk memuaskan rasa ingin tahu. Kitab Wahyu bukan hanya sebuah kitab nubuat, lebih-lebih merupakan satu catatan tentang perkara yang sudah terjadi. Dalam Kitab Wahyu ada dua hal utama yang sudah genap. Pertama adalah kesaksian Yesus Kristus telah genap untuk selama lamanya. Yerusalem Baru yang merupakan kesimpulan terakhir pekerjaan Allah selama berabad abad telah terbangun dengan sempurna dan kita di dalamnya! Inilah hal utama pertama pada aspek positif. Pada aspek negatif, hal utama kedua yang telah terjadi adalah Iblis, musuh Allah telah ditanggulangi. Dalam pandangan Allah, bahkan dalam pandangan saudara kita Yohanes, Iblis telah dilemparkan ke dalam lautan api. Alkitab selalu konsisten, bahkan membahas tentang Iblis, musuh Allah, juga konsisten. Dalam Kejadian 3, Iblis yang licik dalam bentuk ular, datang kepada manusia. Sampai pada Kitab Wahyu, Iblis sengaja disebut si ular tua (Why 12:9). Iblis bukan hanya "si ular tua", lebih-lebih dia menjadi "naga besar" (Why 12:9, 20:2). Menurut Kitab Wahyu, naga ini mula-mula dilemparkan dari langit ke bumi (Why 12:7-9), setelah tiga setengah tahun, ia diikat dilemparkan ke jurang maut (Why 20:1-3). Dalam Wahyu 20 kita melihat bahwa sampai akhir Kerajaan Seribu Tahun, Tuhan akan melepaskan Iblis dari jurang maut, dia masih ada sedikit kegunaannya ditangan Allah (Why 20:7). Setelah dilepaskan, Iblis dengan segenap kekuatannya merusak manusia (Why 20:8). Tetapi tidak lama kemudian Iblis akan dilemparkan ke dalam lautan api (Why 20:10), inilah nasib ketetapan dan kesudahannya. Yerusalem Baru adalah kesaksian Yesus. Gereja hari ini juga merupakan kesaksian Yesus. Kita perlu melihat dengan tuntas akan hal ini, melupakan diri kita, melupakan kelemahan dan dosa-dosa yang mengganggu kita, bahkan melupakan fakta bahwa kita hidup di bumi. Wahyu 1:1 mengatakan, "Wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba hamba-Nya apa yang pasti segera terjadi; Dia menyampaikannya dengan tanda-tanda, melalui malaikat-Nya kepada hamba-Nya Yohanes."(TL) Wahyu dalam kitab ini terutama tersusun dari tanda-tanda, tanda-tanda adalah perlambangan yang memiliki makna rohani, seperti tujuh kaki pelita yang melambangkan tujuh gereja, tujuh bintang yang melambangkan gereja-gereja (Why 1:20). Bahkan Yerusalem Baru pun adalah satu tanda yang melambangkan perampungan terakhir ekonomi Allah (Wahyu pasal 21-22). Karena itu, kitab ini adalah sebuah kitab tanda, melalui ini membuat kita memahami wahyu. Kitab Injil Yohanes adalah sebuah kitab tanda yang melambangkan bagaimana Kristus datang sebagai hayat kita, untuk menghasilkan gereja yaitu mempelai-Nya. Kitab Wahyu Yohanes juga adalah sebuah kitab tanda yang menyatakan bagaimana Kristus sekarang merawat gereja, bagaimana Dia datang untuk menghakimi dan memiliki bumi ini, dan bagaimana membawa gereja, mempelai-Nya memasuki ekonomi Allah yang penuh.

I. SEBUAH KITAB KESIMPULAN

Kitab Wahyu adalah sebuah kitab kesimpulan. Jika Kitab Wahyu ditiadakan dari Alkitab, maka akan ada satu kekurangan besar, karena ada permulaan tetapi tanpa kesimpulan. Jika tanpa Kitab Wahyu kita juga tidak memiliki kesimpulan penebusan Kristus. Kristus datang dalam daging dan mati di atas salib, telah merampungkan penebusan. Dalam Kitab Wahyu kita melihat bahwa Kristus menebus kita dengan darah-Nya, adalah membuat kita menjadi kerajaan, sebagai imam-imam Allah dan Bapa-Nya (Why 1:6). Kaum beriman yang ditebus dengan darah Kristus, bukan hanya dilahirkan oleh Allah dan masuk ke dalam kerajaan Allah (Yoh 3:5), lebih-lebih menjadi kerajaan bagi ekonomi Allah yaitu gereja (Mat 16:18-19). Yohanes yang menulis kitab ini adalah di dalam kerajaan ini (Why 1:9); semua kaum beriman yang ditebus dan dilahirkan kembali juga merupakan bagian dari kerajaan ini (Rm 14:17). Aspek utama kitab ini adalah Allah sedang memulihkan kekuasaan-Nya di bumi, supaya seluruh bumi menjadi kerajaan-Nya (Why 11:15). Ketika Kristus datang untuk kali pertama, Dia telah membawa kerajaan Allah bersama sama (Luk 17:21, Mat 12:28). Kerajaan ini meluas menjadi gereja (Mat 16:18-19), gereja akan merampungkan berdirinya Kerajaan Allah di bumi. Di satu aspek, hari ini Kerajaan Allah adalah di dalam gereja; di aspek lain Kerajaan Allah datang melalui kaum beriman pemenang (Why 12:10). Kemudian Kristus dan kaum beriman pemenang akan memerintah bangsa-bangsa dalam Kerajaan Seribu Tahun (Why 2:26-27, 12:5, 20:4, 6). Kitab Wahyu juga menyajikan perampungan akhir gereja yang ajaib dan gemilang. Dalam kitab ini kita melihat ekonomi Allah, penebusan Kristus, dan kesaksian gereja. Dalam Kitab Wahyu, pertama-tama gereja adalah kaki pelita yang bersinar, akhirnya sampai pada kekekalan, gereja menjadi Yerusalem Baru, satu gunung emas. Kitab Wahyu membicarakan ekonomi Allah, penebusan Kristus, dan kesaksian gereja, bersamaan ini pula juga menyingkapkan nasib musuh. Dalam Kitab Wahyu kita melihat kesimpulan empat perkara besar yaitu ekonomi Allah, penebusan Kristus, kesaksian gereja, dan nasib Iblis.

[A. Adalah kesimpulan tulisan Yohanes]

Tulisan-tulisan Yohanes terdiri dari tiga kategori: Kitab Injil, Surat Kiriman, dan Kitab Wahyu. Injil Yohanes membicarakan penyaluran hayat. Dalam Yohanes 10:10 Yesus berkata, "Aku datang, supaya mereka beroleh hayat dan berolehnya dengan berkelimpahan."(TL) Dalam Yohanes 12:24 Yesus berkata, "Sesungguhnya Aku beritahu kamu, Jika sebutir biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, gandum tetap satu butir, tetapi jika mati, maka menghasilkan banyak butir."(TL) Dari ayat-ayat ini kita melihat penyaluran hayat, ini adalah pokok pikiran Injil Yohanes. Surat Kiriman Yohanes membicarakan persekutuan untuk pertumbuhan hayat. Kita Wahyu membicarakan penuaian hayat. Pertama-tama hayat disalurkan, selanjutnya pertumbuhan hayat, dan yang terakhir adalah penuaian hayat. Jika tanpa Kitab Wahyu, kita hanya memiliki penyaluran dan pertumbuhan hayat, tetapi tanpa penuaian hayat.

[B. Adalah kesimpulan Perjanjian Baru]

Perjanjian Baru mencakup empat kitab Injil, Kisah Para Rasul, Surat-surat Kiriman, dan Kitab Wahyu; Kitab wahyu juga merupakan kesimpulan Perjanjian Baru. Dalam empat kitab Injil kita melihat penaburan benih hayat, karena dalam kitab Injil Yesus datang untuk menaburkan diri-Nya ke dalam manusia, Dia menaburkan diri-Nya ke dalam sejumlah kecil manusia. Dalam Kisah Para Rasul ada perkembangbiakan hayat ini. Dalam Surat-surat Kiriman kita melihat pertumbuhan hayat. Dalam Kitab Wahyu kita melihat penuaian hayat. Wahyu 14:15,mengatakan, "Dan malaikat yang satu lagi keluar dari bait, berseru dengan suara-Nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, ulurkan sabit-Mu tuailah, sebab tiba waktunya untuk menuai, tuaian di bumi sudah masak."(TL) Melalui ini kita melihat bahwa Kitab Wahyu adalah kesimpulan Perjanjian Baru.

[C. Adalah kesimpulan Alkitab]

Kitab Wahyu adalah kitab yang terakhir dalam Alkitab, adalah penutup, kegenapan, dan kesimpulan seluruh wahyu Ilahi, yaitu seluruh Alkitab. Sebagian besar kebenaran wahyu Ilahi ditaburkan ke dalam Kitab Kejadian, dalam kitab-kitab berikutnya khususnya Perjanjian Baru, berangsur angsur berkembang dan dituai dalam Kitab Wahyu. Dalam Kitab Kejadian adalah benih wahyu Ilahi, dalam kitab-kitab berikutnya adalah perkembangan wahyu Ilahi, sampai pada Kitab Wahyu adalah tuaian wahyu Ilahi ini. Karena itu, kita semua akan memasuki dan memahami kitab ini; jika kita tidak mengenal kitab ini, kita tidak dapat jelas terhadap wahyu Ilahi. Sampai pada Kitab Wahyu, kita sampai pada tujuan seluruh Alkitab; setelah sampai pada tempat tujuan, kita dapat mengerti seluruh Alkitab.

 

II. ISI

Jangan mengira isi Kitab Wahyu hanyalah katak, kalajengking, belalang, tanduk, ular, dan kuda dan sebagainya. Kita bahkan tidak seharusnya mengatakan bahwa isi Kitab Wahyu hanyalah tujuh meterai, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. Kitab ini terutama bukan membicarakan hal-hal ini. Kitab ini, pertama adalah membicarakan Kristus, kedua adalah membicarakan gereja, ketiga adalah membicarakan ekonomi Allah.

[A. Wahyu Kristus - satu satunya dan ultima]

Seluruh Alkitab mewahyukan Kristus; Kitab Wahyu adalah akhir, kegenapan, dan perampungan Alkitab, lebih-lebih adalah "kesaksian Yesus" (Why 1:1). Walaupun kitab ini juga mewahyukan banyak hal lainnya, tetapi inti wahyunya adalah Kristus. Kitab ini ada beberapa tentang visi Kristus, seperti Kristus adalah Imam Besar di antara gereja yang merawat dalam kasih dan sikap yang menghakimi (Why 1:13-16). Dia adalah persona yang di tengah-tengah takhta Allah dan empat makhluk hidup, dan Singa Anak Domba di antara dua puluh empat tua-tua alam semesta, yang membuka tujuh meterai pemerintahan alam semesta Allah (Why 5:1-6:1); dan Dia adalah seorang malaikat lain yang kuat turun dari surga, untuk memiliki seluruh bumi (Why 10:1-8, 18:1) dan lain sebagainya, semuanya ini tidak pernah sedemikian disingkapkan kitab-kitab lainnya seperti kitab ini. Dalam kitab ini, wahyu akan Kristus adalah satu satunya dan ultima. Kristus Juruselamat kita memiliki tujuh mata, dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, singa dari suku Yehuda. Karena itu, wahyu tentang Kristus dalam kitab ini adalah satu satunya, yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab lainnya. Butir pertama dari Kitab Wahyu adalah Kristus yang satu satunya ini.

[B. Kesaksian Yesus - khusus dan lengkap]

Kitab Wahyu satu aspek menyatakan kepada kita "wahyu Kristus" aspek lain, "kesaksian Yesus", kesaksian ini khusus dan lengkap (Why 1:2, 9, 12:17, 19:10, 20:4). Kesaksian Yesus adalah gereja. Kitab Wahyu menyajikan kesaksian Kristus yang diwahyukan dan gereja yang bersaksi. Kitab ini memiliki catatan yang khusus dan lengkap tentang gereja, juga yang tidak dimiliki dalam kitab lain dalam Alkitab. Kaki pelita dalam pasal 1, kumpulan besar orang banyak dalam pasal 7, perempuan yang terang benderang dan anak laki laki dalam pasal 12, tuaian dan buah sulung dalam pasal 14, para pemenang di atas lautan kaca dalam pasal 15, pengantin perempuan yang siap menikah, dan tentara Kristus dalam pasal 19, dan Yerusalem Baru dalam pasal 21 dan 22, semuanya adalah "kesaksian Yesus". Kesaksian Yesus ini adalah roh nubuat (Why 19:10) - substansi, sifat, dan ciri khas nubuat. Kristus adalah Saksi Allah (Why 1:5), adalah kesaksian dan ekspresi Allah; gereja adalah kesaksian dan ekspresi Kristus. Dengan demikian gereja adalah reproduksi Kesaksian dan ekspresi Allah di dalam Kristus. Wahyu khusus tentang gereja dalam kitab ini sangatlah penting, kita semua perlu mengenalnya.

[C. Ekonomi Allah - alam semesta dan kekal]

Isi Kitab Wahyu mencakup ekonomi Allah. Ekonomi Allah adalah pemerintahan alam semesta kekal-Nya. Dalam Kitab Wahyu kita melihat pemerintahan Allah yang alam semesta dan kekal bagi penggenapan ekonomi Allah. Dalam pemerintahan-Nya, ruang lingkupnya adalah keseluruhan alam semesta, dalam waktu adalah kekal.

[1. Tujuh meterai]

Dalam pemerintahan Allah kelompok pertama adalah tujuh meterai. Empat meterai pertama mencakup dari kenaikan Kristus sampai akhir sejarah dunia zaman ini (Why 6:1-8). Sejarah ini sederhana tetapi mencakup isi empat meterai yang pertama secara almuhit. Begitu empat meterai dibuka, kita melihat ada empat kuda beserta penunggangnya. Penunggang kuda pertama adalah pemberitaan Injil, penunggang kuda kedua adalah peperangan, penunggang kuda ketiga adalah kelaparan, penunggang kuda keempat adalah maut. Maka dalam empat meterai ada Injil, peperangan, kelaparan, dan maut. Jika Anda mengerti sejarah dunia, Anda akan menemukan bahwa selama dua puluh abad ini, keadaan dunia benar-benar semacam ini. Dalam meterai yang kelima ada seruan para kaum saleh martir (Why 6:12-17). Hal ini menjelang akhir zaman dan mendekati awal kesusahan besar. Menjelang akhir zaman, para kaum saleh martir akan berseru memohon kepada Allah akan pembalasan mereka. Meterai keenam terjadi pada permulaan kesusahan besar, meliputi perguncangan bumi dan langit (Why 6:12-17). Ketika meterai keenam dibuka, ada guncangan yang besar (Why 6:12) untuk memperingatkan penghuni bumi. Meterai yang ketujuh paling sulit dipahami, mencakup tujuh sangkakala, dan terus berlanjut sampai kekekalan. Jangan mencampuradukkan meterai dengan sangkakala, meterai adalah rahasia, tetapi sangkakala adalah terbuka.

[2. Tujuh sangkakala - isi dari meterai ketujuh]

Ketujuh sangkakala adalah isi dari meterai ketujuh. Empat pertama sangkakala adalah penghakiman terhadap bumi, laut, sungai, matahari, bulan, dan bintang (Why 8:7:12). Karena penghakiman empat pertama sangkakala, maka bumi tidak layak untuk dihuni. Sangkakala kelima adalah celaka-an pertama dari penghakiman atas manusia, adalah permulaan kesusahan besar (Why 8:13-9:11). Sangkakala keenam adalah celaka kedua dari penghakiman lebih lanjut atas manusia, adalah sebagian dari kesusahan besar (Why 9:12-21). Sangkakala ketujuh agak rumit, mencakup kerajaan kekal Kristus, dalamnya mencakup celaka ketiga dari tujuh cawan, penghakiman atas orang mati, pemberian pahala kepada orang kudus dan orang yang takut akan Allah dan kebinasaan perusak bumi (Why 11:14-18). Sangkakala ketujuh mencakup setiap perkara dari akhir kesusahan besar sampai kekekalan.

[3. Tujuh cawan]

Tujuh cawan adalah sebagian dari isi negatif sangkakala ketujuh, merupakan malapetaka terakhir dari murka Allah atas manusia, juga adalah akhir dari kesusahan besar (Why 15:1, 6-8, 16:1-21). Tujuh cawan ini sama seperti tujuh meterai dan tujuh cawan, menjadi satu kelompok dari empat kuda yang pertama, kemudian adalah yang kelima, keenam, dan ketujuh; pengelompokan semacam ini sangat bermakna. Susunan Kitab Wahyu benar-benar sangat ajaib.

 

III. BAGIAN BAGIANNYA

Kitab Wahyu dapat dibagi menjadi lima bagian; pembukaan (Why 1:1-8), hal-hal yang dilihat (Why 1:9-20), hal-hal sekarang (Why 2:1-3:22), hal-hal yang akan datang (Why 4:1-22:5) dan penutup (Why 22:6-21). Dalam pendahuluan ada wahyu Kristus dan kesaksian Yesus. Dua butir besar yang sangat penting dari Kitab Wahyu adalah Kristus dan gereja, juga adalah wahyu Kristus dan kesaksian Yesus. Setelah pendahuluan ada hal-hal yang dilihat, yaitu tujuh kaki pelita, dan Anak Manusia yang memegang tujuh bintang. Pasal 2 dan 3 membicarakan hal-hal sekarang, yaitu tujuh gereja lokal. Bagian berikutnya membicarakan hal-hal yang akan datang, terdiri dari dua bagian. Bagian pertama (Why 4:1-11:19) adalah pandangan umum tentang hal-hal yang akan datang, dari kenaikan Kristus sampai kekekalan yang akan datang. Bagian kedua (Why 12:1-22:5) ada rincian hal-hal penting yang dibicarakan dalam bagian pertama. Setelah menyingkapkan semua rincian hal-hal yang akan datang pada bagian terakhir dari bagian ini, sampai 22:6-21 adalah penutup Kitab Wahyu.

Referensi: Witness Lee, Pelajaran Hayat Wahyu Bab 1, Yayasan Perpustakaan Injil


Fitur komentar ditutup.