Artikel

Artikel

Pemaduan Berdoa dan Membaca Alkitab

Posted 20/02/2013 | 12:02

“Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku  berharap kepada firman-Mu. Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.” (Mazmur 119:147-148)

"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7)

Berdoa dan membaca Alkitab adalah dua hal yang saling menunjang dan berjalan seiring. Dalam Mazmur 119, pemazmur memadukan seruannya di hadapan Allah, yaitu doanya, dengan membaca firman Allah. Dalam Yohanes 15, ketika membicarakan janji pengabulan doa, Tuhan menunjukkan kepada kita dari aspek lain bagaimana seharusnya kita memadukan doa kita dengan pembacaan Alkitab. Firman Tuhan menampakkan kepada kita, bahwa doa akan dijawab berdasarkan dua hal: Pertama, kita harus tinggal di dalam-Nya; kedua, firman-Nya juga harus tinggal di dalam kita. Ia berjanji bahwa bila kedua syarat dasar ini ada, kita dapat minta apa saja yang kita kehendaki dan kita akan menerimanya. Karena itu di sini disinggung mengenai pemaduan doa dengan pembacaan Alkitab.

Bagi seorang Kristen yang normal, membaca Alkitab dan berdoa, merupakan dua aspek kehidupannya; tidak boleh kekurangan salah satu. Kedua hal ini perlu berbarengan, untuk menjaga keseimbangan. Jika seseorang membaca Alkitab lebih banyak daripada berdoa, dia akan jatuh ke dalam doktrin harfiah dan peraturan, kondisi rohaninya sering kali tenggelam dan kering layu. Tetapi yang menyimpang ke sisi yang lain, yakni lebih banyak berdoa daripada membaca Alkitab, bisa terjangkit “gila rohani”. Bila kita ingin memiliki kehidupan kristiani yang normal, hendaknya kita memberikan penekanan yang sama terhadap membaca Alkitab dan berdoa. Sama seperti kita selalu menggunakan kaki secara seimbang ketika berjalan, kita harus selalu membaca dan berdoa, berdoa dan membaca. Setiap kali kita berdoa, kita harus menjamah firman Allah, dan setiap membaca Alkitab harus dipadukan dengan doa.

Di pihak lain, bila Anda hanya berdoa tetapi tidak membaca Alkitab, tidak menjamah firman Tuhan, sulit dihindarkan bahwa doa Anda akan berasal dari maksud, pikiran, pandangan, dan pengertian Anda. Jika Anda ingin memiliki doa yang berasal dari Roh dan bukan berasal dari diri Anda, Anda harus memiliki firman Tuhan. Sekarang, Anda dapat memahami, mengapa Yohanes 15:7 terlebih dulu mengatakan, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu;” kemudian Ia berkata, “Mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Perkataan ini menampakkan kepada kita bahwa seseorang yang belajar untuk selalu bersekutu dengan Tuhan dan hidup di dalam Tuhan, firman-Nya akan tetap tinggal di dalamnya. Orang yang membaca Alkitab secara tepat, pastilah orang yang tinggal di dalam Tuhan. Orang yang tinggal di luar Tuhan, tidak akan mampu membaca Alkitab secara rohani, paling-paling ia hanya melatih pikirannya untuk mengerti, tetapi tidak pernah dapat menggunakan rohnya untuk menjamah firman. Orang yang tinggal di dalam Tuhan, mudah mendapatkan firman Tuhan tinggal di dalamnya. Karena firman Tuhan tinggal di dalamnya, maka dia tidak dapat tidak menjamah Roh, karena firman Tuhan adalah roh (Yoh. 6:63). Begitu Roh Tuhan memenuhinya, ia tidak bisa tidak berdoa. Tuhan berjanji, bahwa apa pun yang diminta oleh orang yang demikian, dia akan menerimanya. Karena pada saat ini, apa pun yang dikehendaki hatinya bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari firman Tuhan dan Roh-Nya, yaitu diri Tuhan sendiri. Karena itu, bila ingin memiliki doa yang tepat, kita juga perlu memiliki pembacaan Alkitab yang tepat.

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Doa, bab 1, Witness Lee.


Fitur komentar ditutup.