Artikel

Artikel

Menjadi Pengurus Rumah Tangga Anugerah

Posted 30/12/2012 | 12:12


Pembacaan Alkitab: Ef. 3:2-8


Dalam Efesus 3:2 Paulus berkata, "Memang kamu telah mendengar tentang penye­lenggaraan anugerah Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu." Penyelenggaraan anugerah adalah penyaluran anugerah Allah ke dalam umat pilihan‑Nya untuk menghasilkan dan membangun gereja. Dari penyelengaraan ini timbullah ministri rasul yang adalah pengurus rumah tangga dalam rumah Allah, yang menyuplaikan Kristus sebagai anugerah Allah kepada anggota keluarga Allah.

Istilah "penyelenggaraan" dalam ayat 2 ini dalam bahasa aslinya ialah oikonomia. Menurut pemakaian ba­hasa kuno, oikonomia menunjukkan satu kepengurusan rumah tangga, suatu pengaturan atau administrasi. Pada masa Paulus, banyak keluarga kaya yang memiliki pengurus‑pengurus rumah tangga yang bertugas membagikan makanan atau keperluan lainnya kepada anggota keluarga. Bapa kita mempunyai keluarga besar, keluarga ilahi. Berhubung Bapa kita memiliki kekayaan yang sangat besar, maka dalam keluarga‑Nya Ia memerlukan banyak pengurus rumah tangga untuk menyalurkan kekayaan-kekayaan itu kepada anak‑anak‑Nya. Dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah terdapat kebutuhan yang mendesak bagi kepengurusan rumah tangga anugerah.

Untuk memiliki kepengurusan rumah tangga sedemikian, diperlukan pengurus- pengurus. Setiap rasul adalah seorang pengurus rumah tangga Allah. Sebagai seorang rasul, Paulus adalah pengurus rumah tangga yang menyalurkan kekayaan Allah kepada anak-anak-Nya. Walau Paulus seorang pengurus rumah tangga, da­lam Efesus 3:1 ia menganggap dirinya sebagai seorang yang "dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu, orang‑orang bukan Yahudi." Paulus menganggap dirinya sendiri sebagai tawanan Kristus. Kelihatannya, dia terku­rung dalam penjara; tetapi sebenamya dia dipenjarakan dalam Kristus. Kristus adalah penjara Paulus. Cepat atau lambat, setiap pengurus rumah tangga Allah, setiap pelayan kekayaan Allah, setiap pencinta Kristus yang setia, akan dipenjarakan tidak saja oleh Kristus, ju­ga di dalam Kristus. Semakin Anda mengasihi‑Nya, Anda akan semakin berada di dalam‑Nya. Pada akhirnya, Anda akan berada di dalam‑Nya sedemikian rupa sehingga Ia akan menjadi penjara Anda. Begitu Anda ditaruh di da­lam penjara ini, Anda tidak akan mau keluar, karena Anda sangat mencintai penjara ini. Di sini Anda akan menikmati Kristus sampai sepenuh‑penuhnya.

Jika kita menikmati Kristus sebagai penjara kita, ki­ta juga akan melihat visi, tetapi bukan untuk kita sen­diri, melainkan untuk gereja. Jika Anda mau kehilangan kebebasan Anda, visi akan datang kepada An­da. Kita semua perlu berdoa, "Tuhan, untuk visi surgawi, aku mau kehilangan kebebasanku. Tuhan, aku mau di­penjarakan di dalam‑Mu. Orang lain mengira aku sedang menderita, tetapi ketika aku dipenjarakan di dalam‑Mu, aku justru menikmati‑Mu sampai sepenuh‑penuhnya." Kenikmatan dalam hal dipenjarakan dalam Kristus me­mungkinkan kita menerima wahyu surgawi. Sebaliknya, bila kita menikmati kebebasan di luar Kristus, kita akan kehilang­an visi rohani. Tetapi jika kita mau tinggal di dalam Kristus sebagai penjara kita, visi akan datang, dan peng­lihatan kita akan dipulihkan. Surga akan terbuka bagi kita dan setiap perkara akan menjadi terang dan jelas.

Tugas kepengurusan rumah tangga anu­gerah ialah menyalurkan kekayaan Kristus kepada kaum beriman. Menurut konteks pasal 3, anugerah mengacu kepada kekayaan Kristus. Ketika kekayaan Kristus Anda nikmati, kekaya­an itu akan menjadi anugerah. Seluruh kaum saleh, tidak peduli kelihatannya betapa tidak berartinya mereka, namun menurut ekonomi Allah, mereka memi­liki bagian dalam kepengurusan rumah tangga. Ini berarti setiap orang kudus dapat menginfuskan Kristus ke dalam orang lain. Bahkan seorang saudari muda yang masih di SLTA juga dapat menyalurkan Kristus ke dalam teman sekolahnya. Penyaluran Kristus ke dalam diri orang lain ini adalah kepengurusan rumah tangga menurut ekonomi Allah.

Rasul Paulus bukan satu‑satunya orang yang memi­liki kepengurusan rumah tangga. Dalam Efesus 3:8 ia mengatakan dirinya "paling hina (kecil) di antara segala orang kudus". Ini menunjukkan bahwa Paulus bahkan lebih kecil daripada kita. Konsepsi kita perlu diubah secara hebat. Jika Paulus bisa menjadi seorang pengurus rumah tangga, kita pun pasti bisa menjadi pengurus rumah tangga dan menyalurkan kekayaan Kristus. Konsepsi kita dalam hal memberitakan Injil perlu dipertinggi. Pergilah bersekolah atau bekerja dengan tujuan melaksanakan kepengurusan rumah tangga Anda menurut ekonomi Allah bagi penya­luran‑Nya. Kita tidak melakukan pemberitaan Injil yang biasa. Kita menyalurkan Allah ke dalam manusia. Alang­kah mulianya ministri ini! Alangkah ajaibnya kepengurus­an rumah tangga ini! Puji Tuhan, karena kita semua memiliki kepengurusan rumah tangga yang sedemikian! Kita mempunyai hak menyalurkan kekayaan Kristus yang tidak terduga kepada orang lain.

Dalam Efesus 3:7 Paulus mengatakan bahwa ia telah menjadi pelayan (minister). Tidak saja saudara‑saudara yang menyuplaikan firman Allah atau para penatua yang menangani pembangunan gereja lokal yang disebut minister, tetapi setiap orang kudus, setiap anggota gereja, memiliki satu bagian dalam ministri ini. Janganlah tertipu oleh konsepsi tradisional yang meng­anggap bahwa Anda bukan seorang minister. Seorang mi­nister tidak lain ialah seorang yang melayani. Seorang minister Injil tidak lain ialah orang yang melayani orang lain dengan Injil. Bila seorang saudari muda menyuplai­kan Kristus kepada ibunya, berarti ia melaksanakan ministri Perjanjian Baru. Seluruh orang saleh harus berani mengumumkan bahwa mereka adalah para minis­ter. Kita tidak saja membicarakannya, tetapi memprak­tekkannya. Kaum muda, pergilah kepada orang tua ka­lian, dan suplaikanlah Kristus kepada mereka. Walau mungkin ada ribuan orang kudus dalam pemulihan Tuhan, tetapi ministri hanya ada satu ministri, yaitu me­nyalurkan kekayaan Kristus ke dalam diri orang lain. Haleluya, karena ministri yang mulia ini!

Ministri kita ialah memberitakan kekayaan Kristus yang tidak terduga sebagai Injil (Ef. 3:8). Ini bukan memberitakan doktrin, juga bukan hanya mengajarkan firman secara harfiah. Injil kita adalah satu Persona berikut segala ke­kayaan‑Nya. Memberitakan Injil yang sedemikian berarti melayankan kekayaan Kristus kepada orang lain. Ministri ini adalah untuk menghasilkan gereja. Mi­nistri Rasul Paulus sebagai pengurus rumah tangga Allah ialah menghasilkan gereja melalui menyalurkan kekayaan Kristus yang tidak terduga sebagai anugerah ke dalam kaum beriman. Ministri Paulus bukan hanya untuk me­nyelamatkan orang dosa, lebih‑lebih untuk menghasilkan gereja bagi penggenapan kehendak kekal Allah. Inilah sasaran kepengurusan rumah tangga anugerahnya.