Artikel

Artikel

Mendirikan Kehidupan Keluarga Rohani

Posted 11/03/2015 | 12:03

1 Korintus 2:15 : Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.
 
1 Korintus 3:1 : Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
 
I. Makna Keluarga rohani
 
1.  Alkitab mengingatkan kita harus menjadi manusia rohani (1 Kor. 2:15), yaitu manusia yang dikuasai, dikendalikan dan hidup berdasarkan Roh Allah.
 
2.  Manusia yang jatuh, sebaliknya, terbiasa hidup berdasarkan jiwa, atau mengerjakan segala perkara menurut daging, karena itu berlatih hidup di dalam roh adalah merevolusi alamiah kita, merevolusi kebiasaan kita. Sekalipun bertahun-tahun diperingatkan, dan berlatih, masih tetap terasa kurang.
 
3.  Mengenai menempuh kehidupan di dalam roh, di waktu yang lampau telah belajar penampilan ibadah (takwa), atau pada situasi dan kondisi yang khusus diingatkan kembali ke dalam roh, tetapi seringkali kita masih hidup berdasarkan diri sendiri, seperti dalam Perjanjian Lama, hampir semua orang Israel mengembara di padang belantara jiwa. Karena itu lewat beberapa tahun, segala kerohanian tidak dipelajari sampai ke dalam rumah, selalu di dalam kehidupan gereja mengembara pada slogan, liturgi (upacara), dan kekurangan tenaga, daya dobrak, daya pengaruh, kekurangan berkat Roh Kudus.
 
4.  Pada umumnya orang mudah kendor. Tempat kita paling terbiasa hidup berdasarkan diri sendiri adalah rumah. Jikalau di dalam kehidupan rumah (keluarga) kita dapat berlatih hidup di dalam roh, dan melewati pengujian, pengakuan, dapat diikuti oleh anggota keluarga, latihan yang demikianlah baru dapat dikatakan rohani sejati, tidak hanya dapat menyelamatkan diri sendiri, menyelamatkan anggota keluarga, juga dapat mengubah atmosfir kehidupan gereja, dan dapat memikat orang memasuki kehidupan gereja.
 
 
 
Cuplikan berita :
 
GEREJA YANG BAIK HARUS DITUNJANG OLEH KELUARGA YANG BAIK
 
Kita telah melihat kedua belas butir di atas, semoga Anda dalam keluarga dapat bersama-sama memperlajarinya, tidak sembarangan dan tidak ceroboh dalam perkara-perkara tersebut. Kalau pelajaran tersebut tidak dipelajari dengan cermat di hadapan Allah, maka semua kesulitan keluarga akan menjadi kesulitan gereja. Ingatlah, jika seseorang dalam keluarga tidak dapat bersehati dan tinggal bersama istrinya, ia pasti tidak mungkin bersehati dengan saudara saudari dalam gereja. Ini adalah satu perkara yang dapat dipastikan. Kalau dalam keluarga Anda sering bertengkar dengan istri, tak mungkin Anda masih bisa bernyanyi haleluya dengan nyaring dalam gereja. Anda harus bisa hidup dengan baik dalam keluarga, barulah Anda dapat hidup dengan baik dalam gereja. Gereja yang baik harus ditunjang oleh keluarga yang baik. Para suami dan istri harus baik. Kalau demikian, gereja pasti tidak ada kesulitan.
 
(Suami Istri, Hal. 28, W. Nee)
 
Usulan pertanyaan untuk diskusi :
 
1. Bagaimana hubungan antara keluarga dengan gereja?
2. Mengapa kerohanian seseorang di dalam keluarga dapat mempengaruhi gereja?
3. Bagaimana latihan yang konkret agar tidak kendor di dalam rumah?
4. ……………. (bebas bertanya)
 
Pelaksanaan :
 
1. Tetapkan waktu penyegaran pagi bersama di dalam keluarga.
2. Tetapkan waktu doa malam bersama di dalam keluarga.


Fitur komentar ditutup.