Artikel

Artikel

Menampung Kekayaan Kristus menjadi Kepenuhan-Nya

Posted 26/01/2013 | 12:01

Pembacaan Alkitab: Efesus 3:18-19


Kekayaan Kristus itu sangat dalam. Dia adalah Tuhan yang memenuhi semua dan di dalam segala sesuatu (Ef. 1:23). Pada-Nya ada kekayaan yang tidak terduga (Ef. 3:8). Maksud Allah bukanlah agar kekayaan ini hanya menetap di dalam Kristus, tetapi agar kekayaan yang dalam dan tak terbatas ini menjadi kekayaan gereja. Maksud Allah adalah gereja menjadi kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan di dalam segala sesuatu (Ef. 1:23). Gereja adalah sebuah bejana untuk menampung hayat Kristus. Segala kekayaan dari Putra Allah disimpan di dalam gereja. Kekayaan Kristus adalah kekayaan Tubuh Kristus. Tidak ada satu orang pun atau sejumlah besar orang yang dapat menampung seluruh kekayaan tersebut. Diperlukan suatu kelompok korporat untuk menampung kekayaan Kristus. Tiap-tiap keping dari pecahan cangkir dapat menampung beberapa tetes air, namun diperlukan seluruh cangkir untuk menampung segelas penuh air.

Gereja bukan suatu tumpukan batu, atau sejumlah besar individu yang tidak berhubungan satu sama lain, tetapi sebuah “bangunan” yang di dalamnya tiap-tiap batu “rapi tersusun” sehingga menjadi “tempat kediaman Allah, di dalam Roh” (Ef. 2:21-22). Bait ini “dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi” (ay. 20). Dalam pengertian yang lebih kecil, tiap orang beriman adalah sebuah bait Allah, namun hanya bait korporat yang dapat menampung seluruh kekayaan Allah.

Dalam Matius 9:17, kehidupan gereja dalam gereja-gereja lokal dilambangkan sebagai wadah anggur yang baru, yang adalah diri Kristus sendiri sebagai yang menggairahkan. Kaum beriman dibangun ke dalam gereja, dan gereja diekspresikan melalui gereja-gereja lokal yang di dalamnya mereka tinggal. Kaum beriman adalah persona-persona yang dilahirkan kembali yang menyusun Tubuh Kristus untuk menjadi gereja (Rm. 12:5; Ef. 1:22-23). Tubuh Kristus ini sebagai kepenuhan-Nya juga disebut “Kristus” (1 Kor. 12:12), Kristus yang korporat. Kristus yang individu adalah anggur yang baru, hayat yang menggairahkan di batin, dan Kristus yang korporat adalah kantong kulit yang baru, wadah untuk menampung anggur baru. Kristus yang individu adalah anggur di dalam kita. Kristus bukan saja pakaian yang baru dan anggur yang baru, tetapi, adalah perluasan, Dia juga adalah kantong kulit yang baru untuk diisi anggur. Dia adalah kepuasan batiniah kita, dan secara korporat Dia adalah gereja, Tubuh, yang mampu menampung anggur. Dari sini kita melihat bahwa Kristus adalah segala sesuatu bagi pengalaman dan kenikmatan kita. Puji Tuhan, kita adalah bejana korporat untuk diisi dan mengekspresikan Dia.

Efesus 3:10 memberi tahu kita bahwa dipamerkannya berbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa surga adalah melalui gereja, bukan individu. Ayat 18 berkata bahwa Allah akan membuat kita “bersama-sama dengan semua orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus.” Kasih Kristus demikian kaya sehingga diperlukan seluruh gereja untuk mengukurnya. Kristus bukan hanya ada di dalam tiap anggota Tubuh, tapi juga di dalam Tubuh. Tidak ada satu anggota Tubuh Kristus yang dapat menampung seluruh kekayaan Kristus. Kekayaan Kristus yang kita terima secara individu paling banyak bersifat dua dimensi, namun kekayaan Kristus yang diterima gereja bersifat tiga dimensi. Hanya Tubuh Kristus yang memiliki kapasitas untuk mengekspresikan kekayaan Kristus. Kita perlu berada di dalam Tubuh agar kita dapat memahami kekayaan yang dimiliki Kristus dalam Tubuh-Nya. Bukan satu orang beriman, namun “semua” orang beriman yang “mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef. 4:13).

Dalam pasal 6 mengatakan bahwa kita harus mengenakan “seluruh perlengkapan senjata Allah” agar kita dapat bertahan dalam peperangan melawan penguasa kegelapan. Meskipun demikian, peralatan untuk bertempur tidak diberikan kepada satu orang beriman; peralatan itu diberikan kepada gereja. “Seluruh perlengkapan senjata” hanya dapat dikenakan oleh Tubuh, bukan hanya oleh satu anggota. Peperangan rohani berjalan menurut prinsip ini — satu orang akan mengejar seribu orang dan dua orang dapat membuat lari sepuluh ribu orang (Ul. 32:30). Jika orang-orang Kristen menjalankan kehidupan yang terpencar-pencar dan bukan berfungsi di dalam Tubuh maka gereja tersebut telah kehilangan kesempatan mengalahkan ribuan musuh.

Secara matematis, jika satu orang dapat mengejar seribu, dua orang seharusnya hanya bisa mengejar dua ribu. Namun dalam matematika rohani, satu orang mengejar seribu dan dua orang mengejar sepuluh ribu. Kekuatan dari dua orang yang digabung adalah lima kali lipat dari kekuatan dua orang yang terpisah. Dua adalah jumlah korporat yang paling minimum. Jika dua orang mengejar musuh secara terpisah, mereka tidak akan mengalahkan sepuluh ribu. Ini satu prinsip: kekuatan dari Tubuh korporat sangatlah besar. Allah sangat mempedulikan Tubuh korporat. Dia tidak peduli seberapa banyak tenaga yang Anda miliki atau seberapa kuatnya Anda secara individual. Selama Anda seorang diri dan tidak disatukan dengan yang lain, Anda hanya dapat mengejar seribu. Namun jika Anda disatukan dengan yang lain, kekuatan Anda akan meningkat lima kali lipat. Anda harus melihat bahwa Anda adalah satu anggota. Anda terbatas dan kekurangan. Anda memerlukan anggota lainnya.

“Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat (hayat kekal) untuk selamanya”(Mzm. 133:3). Ke manakah Allah memerintahkan berkat? Dia memerintahkan berkat kepada saudara saudari yang berdiam dengan rukun (ay. 1). Ketika Tubuh ada di bawah pengurapan, hayat mengalir dengan bebas dari Kepala kepada setiap anggota. Kristus bukan Kepala dari suatu lembaga misi atau organisasi, Dia adalah Kepala dari gereja-Nya. Sang Kepala hanya menjadi Kepala atas Tubuh. Kecuali kita berdiri di atas tumpuan Tubuh, kita tidak dapat menyatakan bahwa kita berada di bawah ke-Kepalaan Kristus; dan jika kita tidak dapat berkata bahwa kita berada di bawah ke-Kepalaan, kita tidak dapat mengenal kelimpahan hayat yang mengalir dari Kepala. Berkat yang diperintahkan kepada para saudara yang bersatu di bawah pengurapan adalah “hayat yang kekal”, suatu aliran hayat yang limpah dan tanpa batas.