Artikel

Artikel

Mau Ke Mana?

Posted 08/11/2013 | 12:11

 “... Siapa saja yang berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu kemana ia pergi.” (Yohanes 12:35b)

Hari ini, dimana-mana ada orang yang berlalu lalang, ke sana kemari sibuk sekali. Di jalan raya orang berlalu lalang, di atas rel orang berlalu-lalang, di atas laut orang berlalu-lalang, di atas udara orang juga berlalu-lalang; di belahan bumi sebelah timur orang berlalu-lalang, di belahan bumi sebelah barat juga orang berlalu-lalang. Manusia demikian sibuk ke sana kemari, sebenarnya mau ke manakah mereka?

Ada orang berkata : Mau ke sekolah. Ada orang berkata: Mau ke pabrik. Ada orang berkata: Mau ke kantor pemerintahan. Ada orang berkata: Mau ke pasar swalayan. Ada orang berkata: Mau ke Amerika Serikat. Ada orang berkata: Mau ke Inggris. Ada orang berkata: Mau ke Jepang, Swiss. Ungkapan secara demikian, ditinjau menurut saat itu, boleh dikatakan benar; tetapi semua ungkapan itu hanya menurut apa yang ada di depan mata.

Tidak salah, hari ini Anda berkata bahwa Anda mau ke sana, mau ke sini; lalu, bagaimana kelak? Musim demi musim lewat, Anda mau pergi ke mana? Kini Anda masih hidup di dunia ini, dan Anda bisa berkata: mau ke sana, mau ke sini. Namun, begitu mata Anda terpejam, Anda meninggalkan dunia ini, tahukah Anda, ke mana Anda akan pergi?

Dunia ini adalah “dunia yang gelap“ (Efesus 6:12), di manapun berada dibawah cengkeraman “ kuasa kegelapan” (Kolose 1:13). Karena berada dalam gelap, maka manusia tidak tahu akan ke mana; sebab “siapa saja yang berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi “ (Yohanes 12: 35). Manusia bisa saja mengetahui hari ini di dunia ini ia akan ke mana, tetapi tidak tahu kelak begitu meninggalkan dunia ini akan ke mana. Hari ini mau ke mana, ini adalah perkara yang bersifat sementara; kelak mau ke mana, ini adalah perkara yang bersifat kekal. Hari ini mau ke mana, hal ini perlu kita pikirkan dan pertimbangkan; kelak mau ke mana, hal ini lebih-lebih perlu kita perhatikan.

Firman Tuhan mengatakan bahwa manusia di bumi ini “adalah orang asing dan orang pendatang... sebagai bayang-bayang hari-harinya di bumi dan tidak ada harapan” (1 Tawarikh 29:15). Satu hari nanti pasti akan meninggalkan dunia ini, dan pergi ke tempat lain. Ada orang yang akan pergi ke “hukuman kekal”, ada orang yang akan pergi ke “kehidupan kekal“ (Matius 25:46). Siapa saja yang tidak percaya kepada Kristus, menolak Kristus, tidak menerima penebusan Kristus, "akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya" ( 2 Tesalonika 1:9), "ke dalam api yang kekal yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya” (Matius 25:41). Siapa saja yang percaya kepada Kristus, menerima penebusan-Nya, “beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:15), “masuk ke dalam mulia” (Ibrani 2:10), “menerima warisan yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan tidak dapat layu, yang tersimpan di surga” (1 Petrus 1:4). Warisan yang tersimpan di surga ini adalah “Yerusalem surgawi” (Ibrani 12:22), yang pada masa langit baru dan bumi baru akan turun dari surga, dan disebut “Kota yang kudus, Yerusalem yang baru” (Wahyu 21:2).

Mumpung masih ada hari ini, setiap orang haruslah percaya kepada Kristus, menerima penebusan-Nya, agar kelak tidak menyesal karena terlambat!

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, "Mau Ke Mana?"


Fitur komentar ditutup.