Artikel

Artikel

Marilah Kepada Tuhan!

Posted 07/06/2013 | 12:06

"Hai orang yang tidak mempunyai uang. Marilah! . . . tanpa bayaran! . . . (Yes. 55:1)

"Marilah kepada-Ku, semua orang yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Mat. 11:28)

Dalam kedua ayat di atas, terdapat satu kata yang sama, yaitu, "marilah". Kata "marilah" ini selain menyatakan keinginan Allah, juga menunjukkan derita sengsara Anda sebagai manusia. Marilah, karena:

ANDA SEORANG YANG SUDAH PERGI

Sungguh mengherankan bahwa sejak dilahirkan, manusia sudah tidak mempunyai Allah. Ketika Anda bergaul dengan orang, Anda dapat membicarakan banyak hal. Ketika orang lain berbicara dengan Anda tentang ketatanegaraan, sosial, politik, militer, pengetahuan, filsafat dan lain sebagainya, Anda dapat menanggapi pembicaraan orang itu. Tetapi begitu orang lain mengajak Anda membicarakan hal-hal yang bersangkutan dengan Allah, Anda segera diam seribu bahasa. Ini disebabkan Anda tidak mengerti, Anda tidak tahu, Anda tidak mengenal-Nya.

Mungkinkah ada Allah, Anda merasa heran. Anda mengetahui ada alam semesta, tetapi Anda tidak mengetahui atau mengenal Allah pencipta alam semesta. Ini membuktikan bahwa Anda telah pergi menjauhi Allah. Keadaan Anda serupa dengan anak terlunta-lunta yang pergi meninggalkan ayahnya dengan membawa bagian warisan dari ayahnya, seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus. Seorang yang menjauhi Allah, tidak mau Allah, kehidupannya tentu tidak luput dari DUA KEADAAN:

1. KESIA-SIAAN

Seorang yang tidak bisa mendapatkan mata air, tentu akan dahaga. Demikian juga seorang yang tidak mempunyai Allah, tentu kehidupannya merupakan kesia-siaan belaka. Dalam hidupnya sebagai manusia, hari demi hari akan berlalu tanpa kepuasan sejati.

Mungkin ia bisa menikmati kepuasaan dalam material dengan uangnya yang banyak, dengan pengaruhnya, dengan namanya yang tenar, ataupun dengan kedudukannya yang tinggi; tetapi dalam lubuk hatinya tetap terasa akan adanya suatu kebutuhan yang aneh. Kebutuhan ini sekali-kali tidak dapat dipuaskan oleh adanya segala material. Kebutuhan yang tidak terpuaskan itu, menyebabkan rasa kesia-siaan itu. Cobalah Anda:

Melihat Diri Anda Sendiri

Sudahkah Anda merasa puas dalam hidup Anda? Tidakkah Anda sering merasa risau dan kesal hati? Mengapa Anda sering berkeluh-kesah dengan sedih? Anda merasa benci, jemu, bahkan mungkin pernah juga ingin mengakhiri hidup Anda di dunia ini dengan bunuh diri. Mengapa demikian? Kalau Anda merasa puas akan kehidupan Anda, mungkinkah keadaan Anda demikian? Kesemuanya itu menyatakan bahwa Anda masih hidup dalam kesia-siaan; karena Anda tidak mempunyai Allah!

Melihat Rumah Tangga Anda

Sudah adakah kepuasan dalam rumah-tangga Anda? Memang, rumah tangga itu merupakan tempat untuk mengecap kebahagiaan dan ketenangan. Tetapi kenyataan membuktikan bahwa tidak ada satu rumah tangga pun yang tidak mengenal air mata, pertengkaran, dan lain sebagainya. Malahan ada rumah tangga yang dalam sepanjang tahun, tidak ada sehari pun yang tidak dilewati dengan kesedihan dan kekesalan.

Antara orang tua dengan anak-anak, suami dengan istri, mertua dengan menantu, paman dengan keponakan atau di antara para sanak keluarga, sering timbul kebencian, kecemburuan, pertentangan, kedengkian, pertengkaran atau bahkan perpecahan. Jika Anda memasuki rumah tangga semacam ini, pertama-tama Anda akan merasakan kesia-siaan. Perlu Anda ingat, kesia-siaan ini hanya disebabkan rumah tangga itu tidak mempunyai Allah.

Melihat Sekeliling Anda

Apakah keadaan di sekeliling Anda bisa mendatangkan kepuasan bagi Anda? Tempat manakah yang boleh dikatakan bersih? Semuanya penuh dengan kegelapan, kekejaman, korupsi, penipuan, perzinaan, kekejian, dan lain-lain. Berita-berita tentang keadaan di sekitar Anda, sudah menyatakan suatu kesia-siaan. Baiklah sekali lagi Anda ingat, kesia-siaan itu tidak lain disebabkan sekitar Anda itu tidak ada Allah. Seorang yang tidak mempunyai Allah, tidak saja rumah tangganya, sekitarnya, merupakan kesia-siaan, bahkan penuh dengan

2. DOSA

Tidak mempunyai Allah menimbulkan kesia-siaan, sedang kesia-siaan menyebabkan terjadinya kedosaan; ini sudah pasti demikian. Mengapa orang bisa berbuat dosa? Tidak lain karena di dalamnya tidak ada kepuasan, hanya kesia-siaan yang ada padanya. Untuk mendapatkan kepuasan itu, dicarinya tempat yang bisa memberikan kesenangan lahir; seperti gedung bioskop, tempat judi, rumah pelacuran, warung arak, dan banyak tempat hiburan lahir yang bersifat kedosaan. Inilah tempat-tempat di mana orang-orang berusaha memenuhi kebutuhan karena kesia-siaan mereka. Jadi, kesia-siaan itulah yang menyebabkan manusia berbuat banyak dosa. Sebenarnya manusia:

Bukannya Tidak Mengetahui,

bahwa berbuat dosa itu sangat memalukan. Mereka tahu bahwa perbuatan yang tidak mengenal budi pekerti adalah perbuatan yang hina. Tetapi, karena ingin menghilangkan kekesalan hatinya, ingin memuaskan perasaan yang sia-sia, mereka tidak lagi menghiraukan kemuliaan dan harga diri mereka. Juga mereka:

Bukannya Tidak Mengetahui,

bahwa dosa itu bisa mendatangkan kesengsaraan, kecelakaan, dan penyakit. Tetapi, karena mereka ingin sekali menghilangkan kesebalan hatinya, akibat dosa itu sama sekali tidak dipedulikan. Bahkan mereka:

Bukannya Tidak Mengetahui,

bahwa kesia-siaan dan kesebalan yang di dalam itu, tidak mungkin dibereskan dengan berbuat dosa. Memang benar, dosa bisa mendatangkan kesenangan tersendiri, tetapi orang juga tahu bahwa kesenangan yang didapat dari berbuat dosa itu bersifat sementara, setelah itu rasa kesia-siaan makin bertambah. Mereka juga sadar bahwa kesemuanya itu tidak ada manfaatnya.

Sekarang Anda seharusnya tahu bahwa kesia-siaan dan kedosaan Anda itu dikarenakan satu sebab, yaitu karena Anda menjauhi Allah; Anda tidak mempunyai Allah. Jadi kalau Anda ingin menanggulanginya, Anda harus menanggulangi dari penyebabnya dulu. Langkah pertama yang harus Anda kerjakan yaitu:

Marilah!

Anda jatuh, karena Anda telah menjauhi Allah. Jadi untuk memulihkannya, langkah pertama yang harus Anda ambil yaitu berpaling kepada Allah. Berpaling kepada Allah berarti bertobat. Banyak orang begitu dipanggil Allah, mereka segera datang. Ajaib benar, begitu mereka datang, kesia-siaan mereka segera lenyap tanpa bekas. Penderitaan dan kelelahan mereka berbalik menjadi ketenteraman.

MARILAH! KE MANA?

Tuhan Yesus berkata, "Marilah kepada-Ku!" Ini berarti, datang kepada Tuhan Yesus. Bukan datang ke gedung gereja, juga bukan datang ke tempat seseorang. Anda ingin menjadi orang Kristen, bukan dengan jalan mengikuti kebaktian di gedung gereja secara lahir, mengerti pengajaran dan aturan-aturan agama Kristen, atau mengenal seorang pendeta. Semua perbuatan lahir ini sekali-kali tidak dapat menolong Anda!

Yang memanggil Anda adalah Tuhan Yesus, yaitu Allah; sebab itu, segeralah datang kepada-Nya. Marilah! Marilah datang! Bukalah pintu hati Anda untuk menerima-Nya. Begitu Anda percaya kepada-Nya, Ia segera masuk ke dalam hati Anda dan mengadakan hubungan kehidupan dengan Anda. Setelah Anda mengetahui betapa pentingnya datang kepada Tuhan, Anda harus juga mengetahui:

BAGAIMANA CARANYA

Sekali-kali Anda jangan mengira bahwa sebelum Anda datang kepada Tuhan, terlebih dulu Anda harus bertekad menjadi orang baik, sedikit demi sedikit membuang kebiasaan jelek, mengamalkan kebajikan, serta mendalami peraturan-peraturan. Angan-angan sedemikian ini adalah salah. Dengarlah! Bagaimana firman Allah: "Hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah!" Jadi, Anda datang kepada-Nya dengan:

TIDAK USAH MEMBAYAR APA-APA

Allah tidak menghendaki Anda berbuat sesuatu, juga tidak menghendaki Anda berubah. Ia hanya menghendaki agar Anda datang. Kalau Allah tidak menghendaki bayaran apa pun, maka Anda dapat dengan lapang hati datang kepada-Nya. Datanglah dengan apa adanya Anda kepada-Nya. Begitu Anda datang, Allah pasti menolong Anda! Tuhan Yesus berkata, "Siapa saja haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Siapa saja yang percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan Kitab Suci, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Kata marilah ini mengandung makna:

PERCAYA

Anda harus percaya dan menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamat Anda dengan segala ketulusan hati Anda. Ia datang ke dunia, telah menyempurnakan pekerjaan keselamatan bagi dosa Anda. Ia telah mati di atas salib, pada hari yang ketiga Ia telah bangkit, dan pada hari ini Ia tetap hidup, hidup hingga kekal.

Kini, asal Anda mau berdoa dari dalam lubuk hati Anda, "Ya Tuhan! Engkau mengasihi aku, mati bagiku. Sekarang aku percaya, puji syukur kepada-Mu. Aku percaya bahwa Engkaulah Juruselamatku!" Doa Anda yang demikian ini menyatakan bahwa Anda telah datang. Setelah Anda datang kepada-Nya, dengan sendirinya akan timbul hal-hal sebagai berikut:

1. Sukacita karena Telah Mendapat Pengampunan Dosa

Dosa-dosa Anda yang mungkin tidak kalah banyaknya dengan rambut Anda itu, demi darah Yesus, Allah telah mengampuni Anda, mencuci Anda. Inilah suatu keajaiban! Berapa pun banyaknya dosa Anda selama hidup Anda, yang nyata maupun yang tersembunyi, semuanya telah dicuci bersih oleh darah Tuhan Yesus. Dengan jelas Tuhan Yesus mengatakan bahwa darah-Nya dialirkan untuk orang banyak, agar dosa mereka terampunkan. Inilah karunia Allah yang maha besar yang telah dialami oleh berjuta-juta orang Kristen.

2. Kepuasan dalam Kehidupan

Banyak orang telah mengalami perubahan yang besar dalam kehidupan mereka setelah mereka percaya kepada Yesus. Dulunya mereka gemar berjudi, sekarang menjadi musuh judi. Dulunya gemar melacur, sekarang memandangnya sangat najis. Dosa-dosa yang banyak jumlah dan coraknya telah lenyap dari diri mereka, sehingga di dalam mereka penuh dengan kegembiraan dan ketenteraman. Mulailah mereka menempuh kehidupan yang penuh dengan kepuasan.

Mengapa semua ini bisa terjadi? Tidak lain karena begitu mereka menerima Tuhan Yesus, kehidupan Allah segera masuk ke dalam diri mereka. Kehidupan ini adalah kehidupan yang kekal, bukan kehidupan yang fana. Ini sesuai benar dengan firman yang dikatakan Tuhan, "Siapa saja minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya." Begitu di dalam diri seseorang ada hayat (kehidupan) Allah, dengan sendirinya ia tidak akan haus untuk selama-lamanya, dan semua kesia-siaan itu sudah dipuaskan. Sekarang lenyaplah nafsu maupun hasrat mereka yang mencari kepuasan dan kesenangan di dalam kedosaan, karena mereka telah mendapatkan kepuasan dari Allah sendiri. Inilah Injil! Inilah Injil! Segeralah Anda percaya! Segeralah Anda terima! Marilah! Marilah Anda datang! Datang kepada-Nya!

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Marilah.


Fitur komentar ditutup.