Artikel

Artikel

Kristus, Paskah Kita

Posted 05/04/2014 | 12:04

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 5:7; Kel. 12:1-14


Kata Paskah berarti penghakiman Allah melewatkan kita. Dalam Keluaran 12:13 Tuhan berkata, "Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melampaui kamu." Akhirnya, Paskah menjadi sebuah kata benda yang lazim dalam bahasa Inggris. Kata benda Paskah berasal dari kata "melampaui" dalam 12:13.  Menurut Keluaran 12, Allah melampaui orang Israel karena darah anak domba Paskah telah dipercikkan pada ambang pintu atas dan kedua tiang pintu rumah mereka. Orang Israel telah diperintahkan agar makan daging anak domba di dalam rumah mereka masing-masing, yakni di rumah yang pada ambang atas dan kedua tiang pintunya telah diperciki darah. Ketika Allah melihat darah, maka berlalulah Ia daripada orang-orang Israel.

Paskah adalah sebuah lambang dari Kristus. Dalam 1 Korintus 5:7 Paulus berkata, "Paskah kita juga telah disembelih bagi kita, yaitu Kristus." Di sini Paulus tidak menyebut Kristus sebagai anak domba kita; dia mengatakan Kristus adalah Sang Paskah kita. Kristus bukan sekedar anak domba Paskah, melainkah juga merupakan setiap aspek Paskah. Anak domba, roti, dan sayur pahit semuanya berhubungan dengan Kristus. Maka pada prinsipnya, Kristus adalah Paskah itu sendiri.  Jadi, Paskah bukan melulu berkaitan dengan darah, melainkan juga dengan Kristus itu sendiri.

Dalam Keluaran 12:3 bani Israel diperintahkan untuk mengambil anak domba mereka masing-masing, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Butir penting di sini ialah anak domba Paskah bukanlah untuk setiap individu, melainkan untuk setiap rumah. Satuan penyelamatan Allah bukanlah perorangan atau individu; melainkan rumah atau keluarga. Contohnya, dalam Yosua 2 dan 6 Rahab diselamatkan beserta seisi keluarganya. Dalam Lukas 19:9 Tuhan Yesus berkata kepada Zakheus si pemungut cukai, “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini.” Menurut Kisah Para Rasul 11:4, janji yang dijanjikan kepada Kornelius menyatakan bahwa dia dan seisi rumahnya akan diselamatkan (ayat 14). Dan pula, ketika sipir penjara bertanya apa yang harus dilakukan agar dia beroleh selamat, Paulus dan Silas memberi jawaban: : "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (Kis. 16:30-31). Perkara ini memperlihatkan bahwa satuan penyelamatan Allah adalah keluarga, bukan perorangan.

Keluaran 12:4 mencatat, "Dan apabila keluarganya terlampau kecil terhadap anak domba, maka biarlah ia bersama dengan tetangganya yang di sebelah rumahnya mengambil seekor seturut jumlah jiwa yang ada; masing-masing menurut takaran makanannya, itulah dasar perhitunganmu" (Tl. Ibrani). Ukuran keluarga itu berbeda-beda; jikalau keluarga seseorang terlalu kecil untuk seekor anak domba, maka dia dan tetangganya haruslah mengambil seekor anak domba bersama-sama menurut jumlah jiwa. Ayat 4 menerangkan bahwa anak domba disesuaikan dengan jumlah jiwa maupun takaran makanan tiap orang. Anak dombanya tetap, namun ukuran keluarga yang berbeda-beda. Seekor anak domba tak boleh terlalu kecil bagi sebuah keluarga, sebaliknya satu keluarga ada kemungkinan terlalu kecil bagi seekor anak domba. Ini menunjukkan bahwa Kristus selalu mencukupi. Bagi Dia tidak ada istilah kekurangan. Seberapa banyak Dia dapat kita nikmati tergantung takaran makan kita terhadap Dia. Jika kapasitas kita besar, Kristus cukup menyuplai kita. Jika kapasitas kita terbatas, Dia pun tetap memenuhi kebutuhan kita. Sebagai anak domba Paskah, Kristus itu serba cukup adanya. Dalam segala situasi apa pun Dia dapat memenuhi kebutuhan kita dengan sepenuhnya. Tak peduli keluarga kita besar atau kecil, bergabung dengan keluarga lain atau tidak, tak peduli berapa banyak jiwa atau berapa besar takaran makan kita, Kristus cukup memenuhi semua kebutuhan kita.

Keluaran 12:5 mencantumkan, "Anak dombamu itu harus jantan tidak bercela." Tanpa cacat cela ialah sempurna. Ini menyatakan bahwa Kristus itu sempurna, tanpa kesalahan (Yoh. 8:46).  Selanjutnya Keluaran 12:5 meneruskan bahwa anak domba itu haruslah yang "jantan, berumur setahun", diambil dari domba atau kambing. Apa artinya domba itu harus jantan dan berumur setahun? Berumur setahun berarti segar dan belum dipakai untuk tujuan lain. Dalam pandangan Allah, ketika Tuhan Yesus dipancang di atas salib, Dia segar, belum pernah dipakai untuk tujuan lain.  Pada saat kita diselamatkan, kita semua adalah sudah dipakai untuk beberapa tujuan lain. Beberapa di antara kita telah dipakai untuk beberapa tujuan yang berbeda-beda. Kita tidak segar. Sebaliknya, Tuhan Yesus adalah segar, sama sekali belum dipakai untuk tujuan lain.

Sama halnya dengan anak domba Paskah diperiksa selama empat hari (Kel. 12:3, 6), demikian pula Kristus diperiksa selama waktu yang sama. Setelah ditangkap, Tuhan dikenakan enam kali pemeriksaan, tiga kali di tangan imam-imam yang memeriksa Dia menurut Hukum Taurat Allah dan tiga kali di bawah pemerintah Romawi, yang memeriksa Dia menurut undang-undang Romawi. Akhirnya, Pilatus mengumumkan bahwa dia tak dapat menemukan kesalahan apa pun pada diri Yesus (Yoh. 18:38; 19:4, 6). Kristus sebagai anak domba Paskah tak bercacat cela. 

Keluaran 12:5 memberitahu bahwa anak domba itu bisa diambil dari domba atau pun kambing. Menurut Matius 25, domba mengibaratkan orang-orang yang baik, sedang kambing orang-orang yang jahat. Tatkala Kristus di atas kayu salib, Dia itu baik ataukah jahat? Dia merangkap kedua-duanya. Pada waktu Ia disalibkan, Dia itu domba pun kambing, tergantung dari sudut mana kita memandang penyaliban-Nya. Dalam diri-Nya Kristus adalah mutlak baik. Namun demikian, sebagai pengganti kita, Ia telah dijadikan dosa. Seperti yang diungkapkan oleh Paulus dalam 2 Korintus 5:21, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat berdosa karena kita.

Ada sebuah artikel yang mengisahkan bagaimana bangsa Israel menyembelih anak domba di waktu Paskah. Menurut artikel tersebut, bahwa anak domba itu dipentangkan pada kayu bersilang menyerupai salib. Kedua kaki belakang domba itu diikat pada kaki salib sedang kedua kaki lainnya dipisah dan diikatkan pada batang yang bersilang. Kemudian mereka menyembelih anak domba itu sehingga semua darahnya tercurah keluar, karena mereka memerlukan semua darah itu untuk dipercikkan pada tiang pintu. Beberapa ribu tahun kemudian, Kaisar Roma menggunakan hukuman mati dengan penyaliban terhadap nara pidana, tapi bani Israel sudah memakai cara ini untuk menyembelih anak domba pada hari Paskah mereka jauh sebelum Kaisar Roma. Cara anak domba disembelih menyajikan gambar penyaliban Kristus.

Dalam Keluaran 12:7 disebutkan, "Dan mereka akan mengambil dari darah itu, dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah yang di dalamnya mereka akan memakannya". Darah yang dibubuhkan pada ambang atas dan kedua tiang pintu adalah untuk penebusan. Darah ini mengibaratkan darah penebusan Kristus (Mat. 26:28; Yoh. 19:34; I Ptr. 1:18-19). Ketika orang Israel memakan domba Paskah, mereka berada di dalam rumah-rumah yang telah diperciki darah anak domba. Ini menunjukkan bahwa penebusan mempunyai dasar persatuan. Darah Kristus takkan dapat menebus kita kecuali kita bersatu dengan Kristus. Hanya berada di dalam Kristus saja, kita dapat ditebus oleh darah Kristus. Kapan kita di luar Kristus, darah-Nya takkan dapat menebus kita. Tetapi begitu kita berada di dalam Kristus sebagai rumah kita, niscayalah kita tertebus oleh darah yang telah dipercikkan pada ambang atas dan kedua tiang pintu rumah tersebut. Karena penebusan didasari persatuan, kita wajib bersatu dengan Kristus, bersama dengan Kristus. Demikianlah kita dapat ditebus dengan darah-Nya.

Daging anak domba Paskah dimakan untuk suplai hayat (Kel. 12:8-10). Sama halnya dengan Tuhan Yesus sebagai penggenapan lambang ini. Setiap kitab Injil membicarakan darah Kristus. Namun, Injil Yohanes melanjutkan dengan kata-kata bahwa daging Kristus dapat dimakan. Dalam Yohanes 6:53 Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus makan daging Anak Manusia, dan dalam ayat 55 Dia mengumumkan, "Dagingku adalah benar-benar makanan." Daging di sini berarti hayat Tuhan. Hayat Kristus boleh dimakan; itulah suplai hayat kita. Haleluya, kita mempunyai darah Anak Domba untuk penebusan dan daging Anak Domba untuk suplai hayat! Inilah Paskah kita yang sejati!