Artikel

Artikel

Keselamatan Setiap Hari

Posted 27/06/2014 | 12:06

Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19-21


Kita telah menerima keselamatan kekal. Tetapi se­lain keselamatan ini, kita masih perlu keselamatan setiap hari, satu keselamatan yang dapat kita alami dari saat ke saat. Dari pengalaman kita tahu, pada suatu waktu kita mungkin menempuh hidup sebagai orang kudus sejati, tetapi pada waktu berikutnya tingkah kita malah sebaliknya. Hal ini disebabkan dalam sejangka wak­tu kita telah kehilangan keselamatan pribadi dan kese­lamatan setiap hari. Namun kita dapat berpaling secepatnya kepada Tuhan dan melanjutkan pengalaman kita atas kese­lamatan‑Nya saat demi saat.

Keselamatan yang dibicarakan Paulus dalam Filipi 1:19 bukan keselamatan kekal; bukan keselamatan dari hukum­an Allah atau neraka. Sebaliknya, inilah keselamatan setiap hari, keselamatan yang berkesinambungan, yang dapat di­terapkan setiap saat. Dengan mengalami keselamatan yang demikian, Paulus berharap tidak peduli keadaan, lingkungan, atau kesengsaraan apa pun yang terjadi, ia tidak akan beroleh malu. Sebaliknya, Kristus akan diperbesar di dalam tubuhnya. Misalkan, dalam sebuah sidang Anda dapat berdoa, memuji, dan menyanyi dengan leluasa, Anda akan merasa mulia, sebab Anda memperhidupkan Kristus dan memperbesar Dia. Namun di waktu yang lain, misalkan ketika Anda makan malam di rumah, Anda menyatakan rasa kejengkelan atau kemarahan terhadap anak-anak Anda, Anda akan beroleh malu. Orang lain tidak mungkin nampak per­besaran Kristus di wajah Anda.

Tidak peduli si­tuasi apa pun yang terjadi, jika wajah kita berseri‑seri karena Tuhan, keadaan ini akan menjadi con­toh yang sejati dan mulia dari diperbesarnya Kristus di dalam tubuh kita. Setiap kali kita gagal memperhidupkan dan memper­besar Kristus, kita akan beroleh malu. Pengharapan Paulus dalam Filipi 1 ialah, agar keadaannya bisa beralih menjadi keselamatannya, sehingga dalam segala hal ia tidak beroleh malu, melainkan Kristus diperbesar dalam tubuhnya. Inilah keselamatan Paulus.

Paulus adalah seorang Yahudi asli, dipenjara oleh penjajah Romawi. Setidak-tidaknya ada sebagian waktu da­lam tiap hari ia diborgol bersama seorang sipir. Selain itu, karena dipenjara ia tak dapat bekerja bagi Tuhan. Tidak diragukan, dalam lingkungan semacam itu siapa pun sukar sekali berseri‑seri. Sebaliknya sangatlah mudah menampil­kan air muka yang sedih atau kecewa. Jika Paulus mem­perlihatkan tanda kesedihan yang demikian, ia akan beroleh malu. Namun ia berharap bahwa ia tidak beroleh malu da­lam perkara apa pun. Sebaliknya, semakin ia menderita, wajahnya semakin bercahaya karena Tuhan. Paulus sama sekali tidak beroleh malu, malahan memperbesar Kristus dalam tubuhnya. Inilah keselamatan yang didambakan un­tuk dialaminya di dalam penjara.

Misalnya, jika Anda diundang makan malam di rumah seorang saudara, tetapi sembari makan, saudara tersebut marah-marah terhadap pembantunya, bukankah Anda akan merasa tidak enak? Saudara tersebut kekurangan keselamatan Allah yang seketika. Tidak ada keselamatan, yang ada hanya malu. Hal semacam ini pasti disebabkan karena kekurangan Kristus. Na­mun, kekurangan ini sebenarnya adalah kurangnya suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus. Jika kita me­miliki suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus, kita akan mengalami keselamatan yang seketika dan tetap. Dengan demikian kita tidak akan beroleh malu dalam segala hal, tetapi kita akan memperbesar Kristus dalam segala hal.

Beroleh malu berarti dikalahkan. Jika wajah Paulus menampilkan kesedihan dan kekecewaan, itu menandakan ia telah dikalahkan oleh para sipir, aniaya, ejekan, dan penderitaan. Jika kondisinya begitu, ia akan beroleh malu. Tetapi Paulus meng­umumkan bahwa situasinya akan berubah menjadi kesela­matan baginya. Tidak ada satu hal pun yang membuatnya malu, malah Kristus akan diperbesar di dalam tubuhnya.

Bagaimana kita bisa memiliki keselamatan semacam ini? Perhatikan apa yang Paulus katakan dalam ayat 19: "Karena aku tahu bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus" (Tl.). Frase "doamu" dalam ayat ini menunjukkan suplai Tubuh. Kelihatannya Paulus berada di dalam penja­ra, sebenarnya ia berada di dalam Tubuh. Penjara tidak dapat mengucilkannya dari Tubuh, atau memutuskannya dari suplai Tubuh. Paulus memiliki perasaan yang jelas da­lam batin bahwa ia berada dalam Tubuh dan segenap ang­gota Tubuh menyuplainya, mendukungnya, dan memihaknya.

Patut dicatat bahwa dalam Filipi 1:19 Paulus pertama‑tama mengatakan doa kaum saleh, lalu suplai yang limpah leng­kap dari Roh itu. Mengapa ia tidak mengatakan suplai yang limpah lengkap terlebih dulu? Itu disebabkan Roh berada di atas Tubuh. Mazmur 133 menerangkan hal ini: minyak urapan yang dicurahkan di atas kepala Harun dan meng­alir turun ke tubuhnya. Ini menggambarkan fakta bahwa minyak urapan, suplai yang limpah lengkap dari Roh ma­jemuk itu berada di atas Tubuh. Paulus menyadari bahwa ia bukan seluruh Tubuh, melainkan hanya salah satu ang­gota dari Tubuh. Sebagai satu anggota, ia perlu suplai Tubuh. Jika Tubuh bangun menyuplainya, maka suplai yang limpah lengkap dari Roh itu akan menimpanya melalui Tubuh.

Paulus dan kaum beriman di Filipi berada di dalam Tubuh. Karena Tubuh ini universal, walau Paulus jauh da­ri Filipi, mereka semua berada dalam satu Tubuh. Melalui doa permohonan semua anggota Tubuh, minyak urapan yang ada di atas Tubuh mengalir ke atas Paulus ‑ salah satu anggota tubuh yang khas, dan menyuplai dia. Karena itu, Paulus bisa berkata bahwa melalui doa Tubuh dan suplai yang limpah lengkap dari Roh itu, keadaannya beralih menjadi keselamatannya. Kita perlu berulang‑ulang mengatakan, "Tuhan Yesus, aku cinta kepada‑Mu." Semakin kita berkontak dengan Tuhan sedemikian, kita akan semakin merasakan pengurapan mi­nyak itu, dan menjadi semakin girang dan leluasa. Di mana-mana orang suka berlibur, tapi liburan yang terindah adalah menyeru nama Tuhan Yesus dan menikmati pengurapan Roh majemuk dalam roh kita.

Dalam setiap situasi, bahkan ketika Anda hampir ma­rah, Anda wajib menyeru nama Tuhan. Melalui berseru ke­pada Tuhan, Anda akan memperhidupkan Kristus. Namun, jika Anda mengambil keputusan untuk tidak marah, Anda akan gagal. Temperamen Anda akan menjadi lebih buruk. Janganlah mencoba mengontrol temperamen Anda, berpaling saja kepada Tuhan dan berseru kepada‑Nya, "Tuhan Yesus, aku cinta kepada‑Mu. Tuhan, aku hampir marah‑marah. Ber­satulah denganku pada saat ini." Jika Anda berbuat demi­kian, Anda akan diselamatkan dari temperamen Anda, dan Anda akan memperhidupkan Kristus.

Dalam Roh Yesus Kristus ada suplai yang limpah leng­kap. Suplai ini adalah "minuman almuhit" yang berisi ber­bagai unsur. Setiap keperluan kita ada di dalam minuman ilahi ini. Keselamatan yang seketika selalu berasal dari suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus ini. Ketika kita berdoa dengan cara yang benar dan ketika kita menye­ru nama Tuhan, minyak urapan majemuk ini akan tergarap ke atas kita dalam situasi kita, dan kita akan menikmati kekayaan yang limpah lengkap dari Roh itu. Kemudian, kita tidak beroleh malu, melainkan mengalami suatu kese­lamatan yang mulia. Keselamatan ini menyebabkan Kristus diperbesar di dalam kita. Melalui permohonan Tubuh dan suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus, keada­an kita akan beralih menjadi keselamatan kita. Kemudian, dalam hal apa pun kita tidak akan beroleh malu, melainkan Kristus akan diperbesar di dalam diri kita.

Apakah sasaran menjadi orang Kristen? Kesan kebanyakan orang tentang menjadi orang Kristen tidak lain hanya untuk masuk surga belaka. Kita menganggap surga itulah nasib yang ditakdirkan Allah bagi semua orang yang per­caya kepada Kristus. Akan tetapi, kita perlu nampak bahwa sasaran menjadi orang Kristen adalah memperhidup­kan Kristus. Tidak hanya demikian, nasib yang ditakdir­kan Allah bagi kita dalam ekonomi‑Nya juga adalah agar kita bisa memperhidupkan Kristus. Kristus adalah jalan kita, sasaran kita, nasib kita, dan tujuan kita.