Gereja adalah Tujuan Akhir Allah
"Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." (Mat. 16:18)
GEREJA ADALAH TUJUAN AKHIR
Gereja adalah tujuan akhir Allah. Tujuan Allah tidak saja mendapatkan banyak orang beriman secara pribadi, melainkan mau mendapatkan satu gereja yang korporat, bisa menjadi rumah-Nya, menjadi Tubuh Anak-Nya. Gereja ini adalah ekspresi Allah. Gereja adalah rumah Allah (1 Tim. 3:15-16), mengekspresikan Allah Bapa; juga Tubuh Kristus (Ef. 1:23), mengekspresikan Kristus yang menjadi perwujudan Allah Tritunggal (Kol. 2:9).
Gereja dalam bahasa Yunani adalah "ekklesia", adalah perhimpunan orang yang terpanggil ke luar. Pada zaman kuno bila penduduk satu kota dihimpun menjadi satu, perhimpunan itu adalah ekklesia. Dalam Injil Matius Tuhan Yesus memakai perkataan ini untuk menyatakan gereja. Gereja adalah perhimpunan orang yang dipanggil ke luar oleh Allah untuk diri-Nya.
NUBUAT KRISTUS AKAN MEMBANGUN GEREJA DI ATAS BATU KARANG INI
Dalam Matius 16, Tuhan mengatakan, Ia akan membangun gereja-Nya, yaitu Tubuh-Nya, di atas batu karang ini. Batu karang ini, mengandung dua arti, yang pertama mengacu kepada diri Kristus, yang kedua mengacu kepada wahyu yang dilihat oleh rasul. Alkitab memperlihatkan kepada kita, Tubuh Kristus, di satu pihak terbangun di atas diri Kristus, dengan Kristus sebagai dasar (1 Kor. 3:11); di pihak lain terbangun di atas dasar rasul-rasul dan nabi-nabi (Ef.2:20), yaitu wahyu yang mereka lihat, juga seluruh Perjanjian Baru.
Kali pertama Alkitab menyinggung gereja adalah dalam Matius 16. Meskipun Perjanjian Lama mempunyai banyak lambang yang melambangkan gereja, tetapi dalam Perjanjian Lama tidak ada kata gereja. Sebab itu gereja dalam Perjanjian Lama adalah satu rahasia yang tersembunyi di dalam Allah. Baik Adam, Nuh, Abraham, Musa, Daud maupun Yesaya tidak mengetahuinya. Kaum saleh Perjanjian Lama tidak mengetahui untuk apa mereka takut kepada Allah, dan melayani Allah, mengapa Allah memelihara mereka. Mereka hanya mengetahui Mesias adalah Kristus yang akan datang. Mereka dengan gairah menantikan kedatangan-Nya untuk mendirikan Kerajaan Surga di bumi. Mereka tidak tahu yang ingin Allah dapatkan adalah satu gereja sebagai Tubuh Kristus. Sampai Perjanjian Baru, ketika Yohanes datang, ia menyuruh orang bertobat dan percaya kepada Injil. Tuhan Yesus melanjutkan apa yang diberitakan Yohanes, lalu Petrus, Yakobus, Yohanes, dan lain-lain menerimanya. Tuhan menetapkan dua belas orang dari antara mereka menjadi rasul, mereka juga memberitakan Injil. Tetapi murid-murid ini sedikit pun tidak mengerti bahwa kesemuanya ini adalah untuk gereja.
TIDAK SAJA HARUS MENGENAL KRISTUS, JUGA HARUS MENGENAL GEREJA
Pada suatu hari Tuhan membawa murid-murid ke daerah Kaisarea Filipi, lalu bertanya kepada mereka, "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (ay. 16). Ia mendapatkan wahyu, melihat Tuhan Yesus, menurut jabatan-Nya adalah Yang diurapi Allah, untuk merampungkan kehendak Allah; menurut pribadi-Nya, adalah Anak Allah, adalah perwujudan Allah. Petrus mengucapkan perkataan yang menggemparkan langit dan bumi. Tuhan segera berkata kepadanya, bukan manusia yang menyatakan kepadanya, melainkan Allah Bapa yang mewahyukan kepadanya Tuhan juga memberitahu dia, "Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku" (ay.18). Tuhan lebih lanjut memperlihatkan kepadanya, hanya mengenal Dia adalah Kristus masih kurang, perlu mengenal di atas diri-Nya Ia akan membangun satu gereja. Dia hanya sebagai Kepala, perlu satu Tubuh, yaitu gereja, menjadi pasangan-Nya. Kepala tidak bisa terpisah dari tubuh: Kristus dan gereja adalah rahasia yang amat besar (Ef. 5:32). Kita tidak saja harus mengenal Kristus, juga harus mengenal gereja.
Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Makanan Rohani Sehari-hari (3).