Artikel

Artikel

Gereja adalah Tujuan Akhir Allah

Posted 15/04/2013 | 12:04

 "Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." (Mat. 16:18)

GEREJA ADALAH TUJUAN AKHIR

Gereja adalah tujuan akhir Allah. Tujuan Allah tidak saja men­dapatkan banyak orang beriman secara pribadi, melainkan mau mendapat­kan satu gereja yang korporat, bisa menjadi rumah-Nya, menjadi Tu­buh Anak-Nya. Gereja ini adalah ekspresi Allah. Gereja adalah rumah Allah (1 Tim. 3:15-16), mengekspresikan Allah Bapa; juga Tubuh Kristus (Ef. 1:23), mengeks­presikan Kristus yang menjadi perwujudan Allah Tritunggal (Kol. 2:9).

Gereja dalam bahasa Yunani adalah "ekklesia", adalah perhimpun­an orang yang terpanggil ke luar. Pada zaman kuno bila penduduk satu kota dihimpun menjadi satu, perhimpunan itu adalah ekklesia. Dalam Injil Matius Tuhan Yesus memakai perkataan ini untuk menyatakan gereja. Gereja adalah perhimpunan orang yang dipanggil ke luar oleh Allah untuk diri-Nya.

NUBUAT KRISTUS AKAN MEMBANGUN GEREJA DI ATAS BATU KARANG INI

Dalam Matius 16, Tuhan mengatakan, Ia akan membangun gereja-Nya, yaitu Tubuh-Nya, di atas batu karang ini. Batu karang ini, mengandung dua arti, yang pertama mengacu kepada diri Kristus, yang kedua mengacu ke­pada wahyu yang dilihat oleh rasul. Alkitab memperlihatkan kepada kita, Tubuh Kristus, di satu pihak terbangun di atas diri Kristus, dengan Kristus sebagai dasar (1 Kor. 3:11); di pihak lain terbangun di atas dasar rasul-rasul dan nabi-nabi (Ef.2:20), yaitu wahyu yang mereka lihat, juga seluruh Perjanjian Baru.

Kali pertama Alkitab menyinggung gereja adalah dalam Matius 16. Meskipun Perjanjian Lama mempunyai banyak lambang yang me­lambangkan gereja, tetapi dalam Perjanjian Lama tidak ada kata ge­reja. Sebab itu gereja dalam Perjanjian Lama adalah satu rahasia yang tersembunyi di dalam Allah. Baik Adam, Nuh, Abraham, Musa, Daud maupun Yesaya tidak mengetahuinya. Kaum saleh Perjanjian Lama ti­dak mengetahui untuk apa mereka takut kepada Allah, dan melayani Allah, mengapa Allah memelihara mereka. Mereka hanya mengetahui Mesias adalah Kristus yang akan datang. Mereka dengan gairah menan­tikan kedatangan-Nya untuk mendirikan Kerajaan Surga di bumi. Me­reka tidak tahu yang ingin Allah dapatkan adalah satu gereja sebagai Tubuh Kristus. Sampai Perjanjian Baru, ketika Yohanes datang, ia me­nyuruh orang bertobat dan percaya kepada Injil. Tuhan Yesus melanjutkan apa yang diberitakan Yohanes, lalu Petrus, Yakobus, Yohanes, dan lain-lain menerimanya. Tuhan menetapkan dua belas orang dari antara mereka menjadi rasul, mereka juga memberitakan Injil. Tetapi murid-murid ini sedikit pun tidak mengerti bahwa kesemuanya ini adalah un­tuk gereja.

TIDAK SAJA HARUS MENGENAL KRISTUS, JUGA HARUS MENGENAL GEREJA

Pada suatu hari Tuhan membawa murid-murid ke daerah Kaisa­rea Filipi, lalu bertanya kepada mereka, "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (ay. 16). Ia mendapatkan wahyu, melihat Tuhan Yesus, menurut jabatan-Nya adalah Yang diurapi Allah, untuk merampung­kan kehendak Allah; menurut pribadi-Nya, adalah Anak Allah, adalah perwujudan Allah. Petrus mengucapkan perkataan yang menggem­parkan langit dan bumi. Tuhan segera berkata kepadanya, bukan ma­nusia yang menyatakan kepadanya, melainkan Allah Bapa yang me­wahyukan kepadanya Tuhan juga memberitahu dia, "Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku" (ay.18). Tuhan lebih lanjut memperlihatkan kepadanya, hanya mengenal Dia adalah Kristus masih kurang, perlu mengenal di atas diri-Nya Ia akan membangun satu gereja. Dia hanya sebagai Kepala, perlu satu Tubuh, yaitu gereja, menjadi pasangan-Nya. Kepala tidak bisa terpisah dari tubuh: Kristus dan gereja adalah rahasia yang amat besar (Ef. 5:32). Kita tidak saja ha­rus mengenal Kristus, juga harus mengenal gereja.

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Makanan Rohani Sehari-hari (3).


Fitur komentar ditutup.