Artikel

Artikel

Garis Kristus dalam Alkitab (3) Ayub-Maleakhi

Posted 22/03/2013 | 12:03

Dalam perasaan-perasaan pengalaman orang-orang kudus, bagian sebelumnya berbicara tentang Kerajaan Allah. Sekarang kita perlu menekankan bahwa dalam kerajaan ini ada banyak orang beribadah, manusia rohani yang hidup di hadirat Allah. Di hadapan Allah mereka memiliki pengalaman, dan dari pengalaman-pengalaman ini muncul ekspresi perasaan mereka. Ini adalah kisah dari lima kitab puisi—Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung. Kelima kitab ini memperhatikan perasaan orang-orang kudus dalam pengalaman mereka. Ketika mereka mengungkapkan perasaan mereka, tidak mereka ketahui Roh Kudus mengutarakan Kristus melalui mereka.

Ketika kita membaca perasaan orang-orang kudus, kita dapat melihat bagaimana Kristus adalah Yang mulia yang merendahkan diri-Nya dan melalui semua jenis penderitaan dan dibunuh oleh orang-orang, bahkan pemandangan kematian-Nya jelas digambarkan dan diekspresikan dalam perasaan mereka, termasuk bagaimana Dia ditinggalkan oleh Allah, bagaimana Dia diejek oleh orang-orang, bagaimana orang-orang membagi-bagikan pakaian-Nya dan menusuk tangan dan kaki, bagaimana tulang-Nya keluar dari sendi, dan bagaimana hati-Nya meleleh seperti lilin di salib. Selanjutnya, kita dapat melihat bagaimana Dia dibangkitkan, bagaimana Dia diperanakkan dari Allah dan dinyatakan sebagai Putra Allah dalam kebangkitan, bagaimana Dia ditinggikan dan dijadikan Tuhan dan Kristus oleh Allah, bagaimana Dia menerima wewenang untuk memerintah atas segala sesuatu, bagaimana Dia akan datang kembali dalam kemuliaan, dan bagaimana Dia akan berkuasa dan memerintah di zaman yang akan datang. Jika kita teliti membaca Kitab Mazmur, bersama-sama dengan Ayub, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung, kita akan melihat bahwa proses yang Tuhan Yesus lalui—dari kemuliaan kepada kehinaan, dari kehinaan kembali kepada kemuliaan, dan dari kemuliaan kepada penampakan kembali—jelas dan akurat digambarkan dalam ekspresi perasaan orang-orang kudus.

Sebuah fitur yang luar biasa dalam gambaran ini adalah memakai kehidupan pernikahan orang-orang kudus untuk menggambarkan hubungan antara Kristus dan gereja, terutama dalam proses-Nya pergi dari kemuliaan kepada kehinaan dan dari kehinaan kepada kemuliaan untuk mendapatkan pasangan yang cocok dengan-Nya dan bersatu dengan Dia sebagai satu kesatuan menjadi rahasia besar di alam semesta. Kristus menempati posisi penuh dalam kitab puisi.

Dalam nubuat-nubuat para nabi, yaitu kitab-kitab dari Yesaya sampai Maleakhi juga berisi banyak nubuat tentang Kristus. Mikha 5 mewahyukan bahwa kedatangan Kristus adalah dari kekekalan; Kristus adalah Dia yang dari zaman purba, dari hari-hari kekekalan (ayat 2). Yesaya 7:14 mengatakan kepada kita bahwa Kristus akan menjadi daging dengan dilahirkan dari seorang perawan. Mikha 5:1 memberi tahu kita bahwa Dia akan lahir di Betlehem. Yesaya 9:5 mengatakan bahwa Dia lahir di Betlehem dari seorang perawan adalah Anak dan juga Bapa yang kekal, Dia adalah Putra dan juga Allah yang perkasa. Namanya disebut Penasihat Ajaib dan Pangeran Damai. Yesaya 53 mengatakan kepada kita bahwa Dia adalah seorang hamba asalnya seperti akar dari tanah kering, yang tidak memiliki penampilan menarik atau kemegahan agar orang-orang melihat kepada-Nya, atau penampilan cantik supaya orang-orang menginginkan-Nya (ayat 2). Dia sangat dihina dan ditinggalkan manusia; Dia dianiaya oleh orang-orang dan melewati segala macam penderitaan dan percobaan (ayat 3); pada akhirnya, Dia disalibkan oleh manusia dan dihakimi oleh Allah di salib, Allah menjadikan-Nya kurban keselamatan sebagai pengganti kita (ayat 4-6). Kemudian Dia dibangkitkan dan hari-hari-Nya tak berkesudahan. Hosea 6:2 mewahyukan hari kebangkitan, menunjukkan kepada kita bahwa itu akan menjadi pada hari ketiga. Zakharia menjelaskan bagaimana Dia tertikam di atas salib oleh orang-orang-Nya untuk menjadi mata air yang mencuci dosa-dosa (12:10; 13:1).

Jika kita teliti membaca semua kitab nubuat dalam Perjanjian Lama dan menempatkan semua nubuat tentang Kristus bersama, kita akan melihat bahwa nubuat ini dimulai dengan Dia berada dalam kekekalan dan dilanjutkan dengan merendahkan diri-Nya sebagai manusia, melewati penderitaan, mati, dan dibangkitkan, masuk ke dalam kemuliaan, mendapatkan gereja, dan datang kembali ke bumi sebagai Surya keadilbenaran untuk mewujudkan keagungan dan kemuliaan-Nya. Nubuat-nubuat dalam kitab nabi terlalu banyak untuk dijelaskan secara memadai dalam waktu singkat. Kita hanya bisa membahasnya secara singkat.

Ini adalah salah satu garis dalam Perjanjian Lama. Dari pasal pertama Kitab Kejadian sampai pasal terakhir Kitab Maleakhi, seluruh Perjanjian Lama dihubungkan dengan Tuhan Yesus.

Sumber: Living Stream Ministry, Ten Lines in the Bible, chapter 2, Wtiness Lee.


Fitur komentar ditutup.