Artikel

Artikel

Garis Kristus Dalam Alkitab (1) Kejadian

Posted 20/02/2013 | 12:02

Dalam Alkitab, tidak ada orang, hal, atau perkara yang lebih penting daripada Kristus, yang adalah pusat tertinggi dan terbesar dalam Alkitab. Sekarang kita akan melihat bagaimana garis Kristus menyusuri seluruh Alkitab.

Dalam Perjanjian Lama, dalam penciptaan segala sesuatu, segala sesuatu terjadi melalui Kristus. Kristus sebagai Firman Allah memungkinkan penciptaan segala sesuatu di alam semesta. Penciptaan dan keberadaan semua makhluk bergantung kepada Kristus sebagai Firman Allah. Allah tidak menggunakan bahan apa pun; Dia hanya memakai firman-Nya. Ibrani 11:3 mengatakan bahwa alam semesta dijadikan oleh firman Allah. Mazmur 33:9 juga mengatakan, "Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada." Perbicaraan ini adalah firman Allah, dan firman Allah adalah Kristus sendiri (Yoh. 1:1).

Dalam penciptaan, ada terang pada hari pertama dan ada terang yang lebih besar pada hari keempat. Dalam Perjanjian Baru terang ini melambangkan Kristus (Yoh. 1:4; 8:12). Dalam penciptaan Allah, pertama-tama ada firman dan kemudian ada terang, kemudian hayat dapat datang. Sama seperti dalam ciptaan lama, demikian juga dalam ciptaan baru. Ketika Allah melahirkan kembali kita, Tuhan Yesus datang pertama sebagai Firman Allah, kemudian sebagai terang hayat, dan sebagai hasilnya kita menerima hayat di batin.

Dalam penciptaan, hanya ada satu jenis hayat yang seperti Allah—hayat manusia. Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya sendiri. Dalam Kejadian 1:26, Tuhan berkata, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita." Kita Mengacu kepada Allah Tritunggal. Kemudian ayat 27 berkata, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia, laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." Kolose 1:15 dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Karena Allah menciptakan manusia menurut rupa-Nya berarti Dia menciptakan manusia menurut Kristus, agar Kristus dapat dimanifestasikan di seluruh alam semesta dan supaya rupa Kristus dapat terlihat di mana-mana.

Menurut catatan penciptaan dalam Kejadian 1, ketika Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk manusia, Dia mengatur manusia sebagai kepala atas segala sesuatu. Dalam perlambangan, Adam adalah kepala dari semua ciptaan Allah. Allah menetapkan Adam sebagai kepala atas segala sesuatu untuk melambangkan Tuhan Yesus sebagai Kepala atas segala sesuatu. Namun, sebagai kepala, tidak baik bagi Adam sendirian saja, dia perlu pasangan, yang dihasilkan dari dalam dirinya. Tulang rusuk Adam menjadi istrinya, Hawa. Hal ini menunjukkan bahwa di alam semesta Kristus bukan saja Firman, terang, gambar Allah, dan Kepala atas segala sesuatu, Dia juga Mempelai Laki-laki universal untuk mendapatkan pasangan yang mulia, yaitu gereja. Gereja adalah bagian dari Kristus, yang telah diambil dari dalam Dia.

Dalam penebusan yang dijanjikan Allah, kita melihat bahwa setelah penciptaan Allah lengkap, Satan datang untuk merusak, menyebabkan kejatuhan dan hilang. Maka, Allah menjanjikan bahwa Kristus akan datang untuk menebus manusia. Kristus dibicarakan dalam Kejadian 3:15 sebagai Dia yang akan menghancurkan ular (Satan). Dia adalah benih perempuan, Dia yang akan menghancurkan musuh manusia, Satan. Saat Adam berdosa dan sadar malu sendiri, dia menyemat daun pohon untuk membuat cawat untuk menutupi tubuhnya. Namun, Allah menciptakan jubah kulit untuk pakaian-Nya (ayat 21). Kita percaya bahwa kulit harus diambil dari domba. Sebelum kulit dibuat menjadi mantel, domba harus disembelih, sehingga ada penumpahan darah. Ini menunjukkan kepada kita bahwa dalam janji penebusan Allah kepada manusia, Tuhan Yesus datang tidak hanya sebagai benih perempuan untuk menanggulangi musuh, Satan, yang merusak manusia, tetapi juga sebagai Anak Domba Allah untuk menjadi keadilbenaran kita sehingga kita bisa mengenakan Dia dan diperkenan Allah di dalam Dia. Dalam penebusan yang dijanjikan Allah, di satu pihak Kristus adalah benih perempuan untuk menanggulangi musuh yang merusak kita, dan di pihak lain Dia adalah Anak Domba Allah untuk menjadi keadilbenaran kita. Kristus adalah Anak Domba Allah yang menjadi keadilbenaran kita.

Dalam persekutuan antara manusia dan Allah, Kristus, adalah pemberian korban manusia yang dipersembahkan kepada Allah, menjadi makanan yang Allah nikmati. Hal ini dilambangkan dengan persembahan Habel dari bagian lemak anak sulung kambing domba (4:4). Anak sulung kambing domba dan bagian lemak melambangkan Tuhan Yesus sebagai sarana yang olehnya kita bersekutu dengan Allah. Agar orang-orang yang jatuh, berdosa bersekutu dengan Allah, kita tidak dapat berada di dalam diri kita sendiri, kita harus berada di dalam Kristus. Kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri; kita harus mengandalkan Kristus. Pemberian berhubungan dengan diri kita diterima oleh Allah, sedangkan makanan berkaitan dengan kepuasan Allah. Persembahan Habel melambangkan bahwa Tuhan Yesus adalah sarana yang memungkinkan kita bersekutu dengan Allah. Dia adalah pemberian kita kepada Allah untuk memperkenan kita di hadapan-Nya, dan Dia adalah makanan yang Allah terima dari kita untuk kepuasan-Nya.

Dalam jalan penyelamatan Allah bagi manusia, Kristus adalah bahtera kita. Ketika Allah menghakimi orang dalam dunia dan menenggelamkan dunia dengan air, Dia melepaskan beberapa orang dari kemusnahan. Kita juga akan dilepaskan di dalam Kristus, bahtera kita. Kristus juga adalah kurban bakaran yang memperkenankan kita di hadapan Allah. Setelah Nuh keluar dari bahtera, dia mempersembahkan kurban bakaran. Ketika Allah mencium bau harum yang menyukakan, Dia segera memperkenan Nuh. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa Kristus bukan saja bahtera untuk membebaskan kita dari murka Allah, tetapi pada sisi positif, Dia juga kurban bakaran kita agar kita diperkenan di hadapan Allah.

Dalam perjanjian anugerah Allah, ini dapat dilihat dalam kisah Abraham. Ishak, dan Yakub. Dalam perjanjian anugerah yang dijanjikan Allah, Tuhan Yesus memiliki posisi khusus. Pertama, Kristus adalah Benih yang menerima warisan. Galatia 3:16 mengatakan kepada kita bahwa Kristus, sebagai Ishak yang sejati, adalah benih unik Abraham. Ini berarti bahwa dalam perjanjian anugerah yang Allah buat dengan manusia, Tuhan Yesus (termasuk mereka yang menjadi milik-Nya) adalah Pewaris Allah yang unik, benih Allah yang unik, yang menerima warisan. Benih ini menerima segala sesuatu dari Bapa, semua yang Bapa miliki bagi-Nya. Namun, Dia memerlukan seorang pasangan; Dia perlu gereja menjadi Ribka-Nya.

Kedua, Kristus adalah kue dan lembu yang dinikmati dalam persekutuan antara Allah dan Manusia. Dalam perjanjian anugerah, Allah suatu hari datang ke kemah Abraham untuk bersekutu dengan dia. Pada kesempatan ini, Abraham tidak mencari Allah, tetapi Allah yang mencari Abraham. Dia tidak pergi ke hadirat Allah untuk mengunjungi-Nya, tetapi Allah datang ke kemah Abraham untuk mengunjunginya. Dalam persekutuan Abraham menyajikan kue dan lembu di hadapan-Nya. Tidak diragukan lagi, lembu melambangkan Tuhan Yesus, dan kue juga melambangkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus dibunuh sebagai anak lembu, dan semua apa adanya Dia dan semua yang Dia rampungkan menjadi kue supaya manusia dapat mempersembahkan kepada Allah. Kemudian, dalam Kitab Keluaran dan Bilangan, Allah memerintahkan umat-Nya untuk mempersembahkan ini mencakup kurban hewan dan kurban sajian. Dalam Kitab Kejadian, lembu melambangkan kurban persembahan hewan, dan kue melambangkan kurban sajian. Kedua kurban persembahan hewan dan kurban sajian mengacu kepada Tuhan Yesus sebagai kenikmatan dalam persekutuan antara manusia dan Allah. Allah ingin melaksanakan perjanjian anugerah-Nya sampai titik bahwa kita dapat bersekutu dengan Dia dan Dia bisa persekutuan dengan kita. Dalam semua persekutuan Allah dengan kita dan persekutuan kita dengan Allah, segala sesuatu yang sedang dinikmati adalah Tuhan Yesus.

Ketiga, Kristus adalah Anak Domba Allah yang disiapkan bagi manusia. Dalam Kejadian 22, ketika Abraham mempersembahkan Ishak, Allah menunjukkan kepada Abraham domba jantan yang tidak dibawa oleh dia tetapi telah disiapkan oleh Allah. Kristus sebagai Anak Domba menyelesaikan semua masalah kita di hadapan Allah, menanggulangi semua kesulitan kita di hadapan Allah, dan memuaskan semua tuntutan Allah bagi kita. Tanpa Anak Domba ini, perjanjian anugerah yang Allah buat dengan kita akan tanpa pusat dan tidak bisa dipenuhi. Keempat, Kristus adalah Pembawa-Damai. Kejadian 49:10 memberi tahu kita bahwa sebagai Pembawa-Damai, Kristus disebut Silo, dan kepada-Nya akan menjadi ketaatan umat.

Dalam meringkas empat butir ini, dalam perjanjian anugerah Allah, Kristus, pertama-tama adalah Pewaris unik dan segala sesuatu yang Bapa miliki bagi Dia; hanya satu keperluan-Nya adalah pasangan. Kedua, Dia adalah kenikmatan dalam persekutuan antara Allah dan manusia. Ketiga, Dia adalah Anak Domba yang memenuhi perjanjian anugerah Allah. Akhirnya, Dia dalah Silo dalam perjanjian anugerah, Pembawa-damai, dan semua orang akan taat kepada-Nya. Karena itu, tanpa Tuhan Yesus, perjanjian anugerah Allah dengan manusia akan tanpa Pewaris, akan tidak ada kenikmatan dalam persekutuan antara Allah dan manusia, perjanjian anugerah tidak akan terpenuhi, dan kedamaian dari perjanjian anugerah tidak akan menyebar ke semua orang. Segala sesuatu yang digenapi oleh-Nya, milik-Nya, dan menyebar kepada semua orang melalui Dia.

Sumber: Living Stream Ministry, Ten Lines in the Bible, chapter 2, Wtiness Lee.


Fitur komentar ditutup.