Artikel

Artikel

Garis Jabatan Kristus dalam Alkitab (1) Imam, Raja dan Nabi

Posted 01/04/2013 | 12:04

Garis Kristus adalah berhubungan dengan bagaimana Kristus telah menjadi segalanya bagi Allah dan kita. Namun, garis ini, memperhatikan jabatan-jabatan Kristus. Jabatan pelayanan Tuhan Yesus adalah perkara besar dalam Alkitab.

Jabatan-jabatan dibicarakan dalam Alkitab dapat dibagi menjadi tiga kategori: pertama, jabatan para imam, kedua, jabatan para nabi, dan ketiga, jabatan raja. Baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, semua jabatan manusia di hadapan Allah termasuk dalam tiga kategori ini. Dari Kitab Kejadian sampai Wahyu, orang-orang yang diurapi dan dipakai oleh Allah selalu melayani dalam lingkupan tiga kategori ini. Masing-masing tiga jabatan ini memiliki fungsi khusus.

Pelayanan para imam di satu pihak adalah untuk membawa manusia kepada Allah, dan di pihak lain, adalah untuk membawa Allah kepada manusia. Membawa manusia kepada Allah adalah aspek yang lebih penting. Imamat membawa manusia ke dalam persekutuan dengan Allah untuk menjamah hadirat-Nya dan untuk menyembah Dia. Ketika aspek ini terpenuhi, aspek membawa Allah kepada manusia terpenuhi secara spontan.

Pelayanan para raja menekankan memerintah bagi Allah, membawa kuasa Allah kepada manusia agar manusia dapat tunduk kepada kuasa Allah. Imamat adalah perkara penyembahan dan persekutuan, rajani adalah perkara kuasa dan ketaatan. Tanpa para imam, manusia tidak dapat mendekati Allah, bersekutu dengan Allah, atau menyembah Allah. Dengan cara yang sama, tanpa raja-raja, manusia tidak dapat tunduk kepada kuasa Allah dan diperintah Allah.

Fungsi utama dari pelayanan para nabi adalah untuk membuat kedambaan Allah dikenal manusia. Nabi datang dari Allah kepada manusia untuk membawa mengenal kedambaan Allah. Pelayanan para imam terutama untuk membawa manusia kepada Allah, dan pelayanan para nabi terutama untuk membawa Allah kepada manusia. Imam menyebabkan manusia menjamah hadirat Allah, dan nabi menyebabkan manusia menjamah kedambaan Allah.   

Dalam tiga jabatan, imamat adalah perkara hadirat Allah, rajani adalah perkara pemerintahan Allah, dan kenabian adalah perkara kedambaan Allah. Tanpa imam, manusia tidak dapat dibawa ke hadapan Allah untuk menjamah Allah, tanpa raja, manusia tidak dapat tunduk kepada kuasa Allah; dan tanpa nabi, manusia tidak dapat mengenal kedambaan Allah. Ketiga jabatan ini mencakup semua orang yang pernah dipakai Allah.    

Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, ketiga jabatan ini melambangkan pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus di antara Allah dan manusia. Seluruh Alkitab menekankan jabatan tiga ganda Tuhan Yesus melalui banyak orang yang memegang jabatan. Dari Kitab Kejadian sampai Samuel zaman imamat dengan imam pertama adalah Melkisedek. Dari Melkisedek sampai Harun dan anak-anaknya, imam adalah pemimpin rohani yang memiliki wewenang di antara bangsa Israel. Kemudian, Samuel membawa Daud dan dimulai zaman rajani. Periode ini berlanjut sampai awal kenabian, ketika orang Israel dibawa pergi ke Babel. Selama periode waktu ini, para pemimpin di antara umat Allah bukan imam, tetapi raja. Sebagai contoh, ketika Daud dan Salomo memerintah di atas takhta, mereka adalah pemimpin dan imam dalam pengabdian mereka. Ketika raja gagal, nabi bangkit dari antara umat Allah. Meskipun kuasa pemerintahan masih di tangan raja-raja saat itu, para nabi adalah pemimpin rohani, dan raja-raja diperintahkan, diajarkan, dan diatur oleh para nabi. Karena itu, bagian pertama dari Perjanjian Lama adalah kisah imamat, bagian kedua adalah kisah rajani, dan bagian ketiga adalah kisah kenabian. Ketiga kelompok orang ini melambangkan jabatan Kristus.

Sumber: Living Stream Ministry, Ten Lines in the Bible, chapter 3, Witness Lee.


Fitur komentar ditutup.