Artikel

Artikel

Fungsi Alkitab

Posted 15/04/2013 | 12:04

FUNGSI ALKITAB

Bersaksi bagi Tuhan Yesus (Yoh. 5:39)

Pertama, Alkitab berfungsi untuk bersaksi bagi Tuhan Yesus. Tuhan Yesus itulah judul dan isi Alkitab; Alkitab merupakan keterangan dan pernyataan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus itu firman Allah yang hidup, sedang Alkitab itu firman Allah yang tertulis. Tanpa Tuhan Yesus sebagai realitas firman yang hidup, maka Alkitab yang sebagai firman yang tertulis akan menjadi doktrin kosong atau huruf-huruf yang hampa. Seba­liknya, tanpa Alkitab yang tertulis sebagai pernya­taan, maka Tuhan Yesus Sang Firman yang hidup akan terlampau abstrak sehingga sulit untuk dikenal atau dijangkau. Setelah ada Alkitab sebagai kete­rangan yang jelas, wahyu yang tegas, barulah Tuhan Yesus dapat dikenal secara konkret dan dipahami secara tegas. Bukan saja seluruh Perjanji­an Baru mewahyukan Tuhan Yesus, bahkan seluruh Perjanjian Lama, baik a). Hukum Taurat Musa b). Kitab Nabi c). Mazmur (Perjanjian Lama terbagi tiga kelompok), semuanya bersaksi bagi Tuhan Yesus, mengungkapkan Tuhan Yesus. Kalau ingin mengenal Tuhan Yesus, tak boleh tidak membaca Alkitab, dan tak boleh tidak memahami Alkitab.

Memberi hikmat yang menyelamatkan (2 Tim. 3:15 )

Selain bagi Tuhan Yesus, Alkitab juga berguna untuk kita; selain bersaksi bagi Tuhan Yesus, juga mendatangkan berkat dan pembinaan bagi kita. Pada aspek kepentingan kita, yang perta­ma yaitu memberi kita hikmat yang menyelamatkan. Mewahyukan kepada kita penyelamatan Allah yang di dalam Kristus, dan jalan manusia beroleh selamat karena iman, agar supaya kita mengenal jalan mendapat kasih karunia serta paham cara diselamatkan.

Membuat orang dilahirkan kembali (1 Pet. 1:23)

Kegunaan praktis yang pertama dari Alkitab terhadap kita, yaitu membuat kita terlahir ulang. Alkitab ialah firman Allah yang hidup, di dalamnya ter­kandung hayat Allah yang hidup. Kapan kita dengan iman menerima firman Alkitab ke batin kita, maka firman Alkitab akan seperti bibit yang jatuh ke dalam kita, sehingga kita memiliki hayat Allah seraya dilahirkan ulang.

Air susu rohani kaum beriman (1 Pet. 2:2)

Tatkala kita baru diselamatkan, belum mem­punyai daya paham yang cukup terhadap perkara rohani, firman Alkitab ada yang berupa air susu guna menyusui kita, membuat hayat rohani kita bertumbuh sedikit demi sedikit. Oleh sebab itu, seorang umat imani yang baru dilahirkan ulang, wajiblah mendambakan sabda Alkitab, "sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni." Jika tidak, hayat rohani­nya tidaklah akan bertumbuh, malahan selalu "belum dewasa di dalam Kristus." (1 Kor. 3:1-2)

Makanan hayat kaum beriman (Mat. 4:4)

Alkitab juga makanan hayat rohani kita. Sebagaimana hayat jasmani kita membutuhkan gizi, begitu pula hayat rohani kita. Gizi terhadap hayat rohani, hanyalah tersuplai dari firman Alkitab. Bila kita ingin menjadi orang yang lincah dan tangguh di hadapan Allah, selain roti (makanan), harus pula bersandar pada semua sabda yang ditu­turkan mulut Allah, yakni firman Alkitab. Kita harus makan firman Allah (Yer. 15:16), bahkan lebih menghargainya daripada roti (makanan). Kalau tidak, hayat rohani kita takkan dewasa. Dalam memahami firman Alkitab, kita harus berlatih sampai mahir, hingga dapat memahami firman Alkitab yang sulit-sulit, sebagaimana orang dewasa bisa menerima makanan keras (Ibr. 5:13-14). Jika tidak demikian, mustahil hayat rohani kita akan sehat.

Menyempurnakan kaum beriman (2 Tim. 3:16-17)

Firman Alkitab membuat kita sabar, terdorong dan menaruh harapan (Rm. 15:4). Banyak umat saleh ketika menderita sengsara dan jatuh sakit, tak kuat menahan, sedih dan putus asa, namun setelah membaca Alkitab barang separagraf atau sekalimat, makan dalam hatinya terbit daya tahan, terhibur dengan tak terkatakan, bahkan menaruh harapan yang di luar dugaan. Alkitab menyampaikan juga perkara-perkara lain, yang boleh dijadikan peringat­an dan lampu merah, agar kita berwaspada dan jangan sampai mengulangi kesalahan yang sudah dibentangkan (1 Kor. 10:11). Karenanya setelah kita dilahirkan kembali, Alkitab dapat menasehati kita, menegur dan memperbaiki kelakuan atas aspek mana saja, dan mendidik orang dalam kebenaran atas setiap hal, agar kita yang sebagai manusia milik Allah ini disempurnakan.

Sumber: Living Stream Ministry, Truth Lesson Level 1 Lesson 1, Bible, Witness Lee.


Fitur komentar ditutup.