Artikel

Artikel

Bukan Sudah Sempurna, Melainkan Mengejarnya

Posted 28/10/2014 | 12:10

Pembacaan Alkitab: Flp. 3:7-14


Dalam Filipi 3:7-11 Paulus menunjukkan kepada kita jalan untuk mengalami Kristus. Ayat 12 mengatakan, "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus." Istilah "sempurna" dalam bahasa aslinya juga berarti menyelesaikan atau matang dalam hayat. Maksud Paulus di sini ialah bahwa ia masih sedang bertumbuh, sebab itu ia tidak menganggap dirinya sudah matang. Jika Paulus mengatakan dirinya belum memperoleh atau belum sempurna, sekalipun ia sudah sangat bertumbuh dalam hayat dan banyak pengalaman akan Kristus, lebih-lebih kita harus mempunyai sikap yang demikian terhadap diri sendiri! 

Dalam Filipi 3 Paulus memakai tiga istilah Yunani yang masing-masing diterjemahkan mendapatkan, memperoleh, dan menangkap. Makna istilah-istilah ini sangat dekat, sebab memperoleh berarti mendapat, dan mendapat berarti menangkap. Di antaranya yang terkuat ialah menangkap. Kristus telah menangkap kita, supaya kita pun dapat menangkap Dia. Dia telah mendapatkan kita agar kita mendapatkan Dia. Jadi, kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yang mendapatkan Kristus. Sudah berapa banyak Anda mendapatkan Kristus? Ini adalah pertanyaan yang sangat penting. Kita bertumbuh dalam hayat melalui mendapatkan Kristus. Sampai tingkat mana kita mendapatkan Kristus, sampai tingkat itu pula kita bertumbuh dalam Kristus. Kita semua perlu mendapatkan Kristus, agar hayat kita bertumbuh. Pertumbuhan rohani kita diukur dengan berapa banyak Kristus yang kita dapatkan. 

Dalam ayat 13 dan 14 Paulus melanjutkan, "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya, tetapi inilah yang kulakukan: Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." Paulus telah benar-benar mengalami dan mendapatkan Kristus, tetapi ia tidak menganggap dirinya sendiri telah sepenuhnya mengalami Kristus atau dengan tuntas telah mendapatkan Dia. Ia masih berusaha sekuatnya berlari kepada tujuan tersebut, mendapatkan Kristus sampai tingkat yang paling penuh. 

Dalam ayat 13 Paulus berbicara tentang melupakan apa yang di belakang. Untuk mendapatkan Kristus sampai tingkat yang paling penuh, Paulus bukan hanya meninggalkan pengalaman-pengalamannya dalam agama Yahudi, tetapi juga tidak tinggal dalam pengalamannya yang lampau akan Kristus. Ia telah melupakan hal-hal yang lalu. Bagaimanapun sejatinya pengalaman-pengalaman kita yang lampau, bila kita tidak melupakannya, tetapi tinggal di dalamnya, hal itu akan menghalangi penuntutan kita selanjutnya terhadap Kristus. 

Paulus berlari-lari menuju sasaran demi meraih pahala (hadiah). Kristus adalah sasaran dan pahala itu. Sasaran itu adalah kenikmatan dan perolehan yang sempurna akan Kristus, dan pahala ialah kenikmatan yang tertinggi akan Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagai pahala bagi pelari-pelari yang menang dari perlombaan Perjanjian Baru. Demi mencapai sasaran mendapatkan pahala ini, Paulus berlatih untuk melupakan apa yang telah dibelakang dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya. Inilah jalan untuk mendapatkan Kristus melalui mengejar Dia.  

Meskipun Paulus adalah orang kudus yang matang dan rasul yang sangat berpengalaman, ia mengatakan bahwa dirinya masih belum memperoleh dan belum sempurna. Dia tidak menganggap dirinya telah memperoleh kenikmatan yang penuh akan Kristus, atau telah benar-benar matang dalam hayat. Sudah tentu ia telah memperoleh keselamatan bersama melalui iman bersama (1 Tim. 1:14-16), tetapi ia tetap mengejar Kristus demi mendapatkan Dia. Lagi pula, Paulus juga menuntut Kristus demi memiliki bagian ekstra dari kebangkitan. Untuk berbagian dalam kebangkitan ini, yaitu kebangkitan yang unggul, kita harus mengejar, berlari-lari dalam perlombaan, dan menyelesaikan perjalanan kita dengan berkemenangan. Seperti halnya Paulus, kita telah dilahirkan kembali, tetapi hayat kita belum sempurna atau matang. Pada waktu kita bertobat, kita telah didapatkan oleh Kristus sehingga kita mendapatkan Dia. Kini selaku orang-orang yang belum memperoleh dan belum sempurna, kita terus mengejar Kristus. 

Aspek pertama dari jalan untuk mengejar Kristus ialah jangan menganggap diri sendiri telah memperoleh. Selanjutnya, kita perlu melakukan satu hal: melupakan apa yang telah di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang didepan.  Sasaran yang kita kejar ialah kenikmatan penuh akan Kristus, sedangkan pahala ialah kenikmatan ekstra akan Kristus. Semua orang beriman yang mati sebelum kedatangan Tuhan akan dibangkitkan, tetapi ada beberapa di antaranya yang akan menikmati kebangkitan yang khusus, kebangkitan yang unggul. Paulus menyebutnya kebangkitan yang unggul dari antara orang mati, suatu pahala yang diberikan kepada mereka yang berhasil dalam menempuh perlombaan Perjanjian Baru.  

Alkitab mewahyukan bahwa semua orang mati akan dibangkitkan. Menurut Yohanes 5:28-29, ada dua jenis kebangkitan: yang pertama ialah kebangkitan untuk beroleh hayat, dan yang kedua ialah kebangkitan untuk menerima hukuman. Semua orang beriman yang telah mati akan dibangkitkan untuk beroleh hayat, yakni beroleh keselamatan, tetapi orang-orang yang tidak beriman akan bangkit setelah Kerajaan Seribu Tahun untuk menerima hukuman, yaitu kebinasaan.

Untuk mencapai sasaran dan mendapatkan pahala, Anda harus berlari dengan wajar. Jika tidak, Anda akan kehilangan sasaran, dan gagal, meraih pahala. Janganlah merasa puas dengan fakta bahwa sebagai orang beriman Anda pasti dibangkitkan. Ya, Anda memang akan dibangkitkan, tetapi apakah Anda akan beroleh bagian ekstra dari kebangkitan itu? Semua orang beriman yang sejati memang telah beroleh selamat selama-lamanya. Akan tetapi, tidak semua orang Kristen dapat berada pada tingkatan yang sama dalam hal menerima pahala. Kedatangan Kristus adalah saatnya bagi orang menerima pahala. Dapat tidaknya kita menerima pahala dari-Nya tergantung pada bagaimana kita menempuh perlombaan kita hari ini.  

Sasaran kita ialah kenikmatan penuh akan Kristus, mendapatkan Kristus; pahala itu ialah kenikmatan yang sepenuhnya akan Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagai pahala para pemenang lomba lari Perjanjian Baru. Pahala ini adalah pahala dari panggilan surgawi dari Allah di dalam Kristus Yesus. Panggilan surgawi adalah panggilan Allah dari atas, dari surga, yaitu panggilan surgawi (Ibr. 3:1), yang sepadan dengan kewargaan surgawi dalam ayat 20, bukan yang bumiah seperti yang dimiliki oleh bani Israel di dalam daging. Yang telah kita terima bukan panggilan bumiah, melainkan panggilan dari atas, panggilan surgawi. Allah telah memanggil kita untuk mendapatkan Kristus, sebagai tanah yang sejati. Marilah kita semua melupakan apa yang di belakang dan memperhatikan masa depan kita yang cerah di depan kita, suatu masa depan di mana kita dapat memperoleh Kristus dan mengalami Dia dengan sepenuhnya.


Fitur komentar ditutup.