Artikel

Artikel

Bertumbuh melalui Perawatan bagi Pembangunan

Posted 15/09/2013 | 12:09

Pembacaan Alkitab: Ef. 4:11‑16; Kol. 2:19; Mat. 13:3-23; Yoh. 3:30


Allah menciptakan umat manusia bagi penggenapan kehendak kekal‑Nya. Tetapi karena kejatuhan, manusia telah terpecah belah dan berserakan. Ketika Kristus ma­ti di atas salib untuk menggenapkan penebusan, Ia telah menyingkirkan semua ketentuan agar dapat membawa umat pilihan‑Nya kembali ke dalam keesaan dan untuk menciptakan satu manusia baru di dalam diri‑Nya. Na­mun musuh, Iblis, telah menggunakan ketentuan-keten­tuan untuk memecah belah manusia baru, yang telah diciptakan oleh Kristus.Perpecahan, denominasi, dan sekte dalam kekristenan bersumber dari ketentuan‑ke­tentuan ini. Hari ini Tuhan sedang menuntut pemulihan gereja-Nya melalui membawa umat‑Nya keluar dari perpecahan. Dibawa keluar dari perpecahan berarti dibawa keluar da­ri ketentuan‑ketentuan sebagai sumber perpecahan itu. Karena itu, untuk memulihkan gereja, Tuhan harus me­nyuruh umat‑Nya mengesampingkan ketentuan‑ketentuan yang menjadi penyebab perpecahan.

Kebanyakan orang Kristen mengira bahwa keperluan utama pada pihak manusia ialah pengajaran. Memang, di dalam Efesus pasal 4 Paulus menyebut gembala‑gembala dan pengajar‑pengajar, tetapi konsepsinya di sini sama sekali berbeda dari konsepsi agamis dalam kekristenan hari ini. Konsepsi dasar dalam pasal ini adalah pertumbuhan sampai kita semua mencapai kedewasaan penuh. Seperti diketahui oleh semua ibu, pertumbuhan seorang anak terutama melalui pemberian makanan, bukan melalui pengajaran. Bila kita semua mencapai kedewasaan penuh, kita tidak lagi menjadi anak‑anak secara rohani. Di pihak manusia, keperluan yang utama bukan doktrin, melainkan pertumbuhan. Kita perlu bertumbuh hingga mencapai kedewasaan penuh.

Kita perlu menjadi orang yang dewasa agar kita "bukan lagi anak‑anak, yang diombang‑ambingkan oleh berbagai angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan" (Ef. 4:14). Ajaran­-ajaran mana pun, sekalipun sangat alkitabiah, jika menyimpangkan kaum beriman dari Kristus dan gereja, itu merupakan angin yang dapat mengombang-­ambingkan mereka hingga terpisah dari tujuan inti Allah. Ajaran‑ajaran yang menyimpangkan kita dari ekonomi Allah adalah penghasutan Iblis dalam kelicikannya dengan permainan palsu manusia, untuk menggagalkan pembangunan Tubuh Kristus.

Dalam ayat 15 Paulus berkata lebih lanjut, "Sebaliknya, dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala." Paulus tidak berkata bahwa kita akan bertumbuh ke dalam pengetahuan doktrin Alkitab. Sebaliknya, ia berkata bahwa kita akan bertumbuh ke dalam Kristus sebagai Kepala. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dibutuhkan di pihak manusia bagi kegenapan ekonomi Allah adalah per­tumbuhan. Hanya melalui pertumbuhan baru kita tidak lagi menjadi anak‑anak yang diombang‑ambingkan oleh berbagai angin pengajaran.

Pembangunan gereja sebagai Tubuh Kristus adalah melalui pertumbuhan kita dalam hayat, dan pertumbuhan kita dalam hayat adalah melalui pertumbuhan Allah di dalam kita. Kolose 2:19 mengatakan bahwa seluruh Tubuh bertumbuh dengan pertumbuhan Allah. Ini berarti pertumbuhan kita di dalam hayat ilahi memerlukan Allah bertumbuh di dalam kita. Ketika Allah bertumbuh di dalam kita, kita bertumbuh dengan pertumbuhan Allah.  Ini sungguh dalam dan sangat rahasia. Allah itu sempurna dan lengkap, lalu bagaimana Sang sempurna dan lengkap ini dapat bertumbuh? Bertumbuh adalah untuk kematangan, tetapi kita tahu bahwa Allah sudah ada sejak dahulu. Ia tidak tua, tetapi Ia sudah ada sejak dahulu. Perjanjian Lama menyebut-Nya “Yang Lanjut Usianya” (Dan 7:9, 13, 22). Apakah Dia yang lanjut usianya perlu bertumbuh? Jawabannya adalah: di dalam diri-Nya sendiri, Allah tidak perlu bertumbuh, tetapi di dalam Anda dan saya, Ia perlu bertumbuh.  

Allah ada di dalam kita, tetapi berapa banyak Allah yang ada di dalam kita? Kita, orang-orang Kristen adalah anak-anak Allah, dan kita mempunyai Allah di dalam kita. Allah dan kita berbaur bersama sebagai satu persona, tetapi kita harus memeriksa keadaan kita sebenarnya. Apakah ada lebih banyak diri kita dan lebih sedikit Allah, atau lebih banyak Allah dan lebih sedikit diri kita? Kita mungkin mengatakan bahwa kita memiliki Allah dan bahwa Allah dan kita adalah satu, tetapi bagaimanakah dengan fakta keadaan kita akhir-akhir ini? Banyak di antara kita harus mengakui bahwa pada diri kita ada lebih banyak diri kita dan lebih sedikit Allah.  

Kita lebih banyak dan Allah lebih sedikit, karena kita tidak memberi Dia ruangan di dalam kita. Kita tidak bekerja sama dengan Dia. Memberi Dia ruangan di dalam kita berarti membiarkan Dia bertumbuh. Semua perkara organik memerlukan ruangan untuk bertumbuh dengan benar. Dalam Matius 13, benih melambangkan firman yang memiliki hayat ilahi di dalamnya (ayat 3-23). Benih ini telah ditaburkan ke dalam hati kita. Ia memerlukan ruangan yang memadai untuk bertumbuh secara tepat dan sempurna. Menurut Matius 13, dalam beberapa keadaan, benih tidak dapat bertumbuh karena ada banyak hal di dalam hati kita, sehingga tidak ada ruangan baginya untuk bertumbuh. Ada banyak hal selain Allah yang menduduki hati kita. Tuhan memberi tahu kita bahwa duri-duri itu adalah kekhawatiran zaman ini dan tipu daya kekayaan yang menghimpit firman itu (ayat 22). Segala perkara selain Allah adalah hal-hal yang menghimpit. Hal-hal itu menghimpit hayat ilahi, yang adalah Allah, di dalam kita. Karena hal-hal yang menduduki hati kita, benih hayat di dalam kita tidak mempunyai ruangan, tidak mempunyai kemungkinan untuk bertumbuh. Supaya kita dapat bertumbuh dengan pertumbuhan Allah, kita harus memberi Allah ruangan di dalam kita.  

Sering kali dan dalam banyak hal, kita tidak memberi Allah ruangan di dalam kita. Ia menunggu kesempatan di dalam kita untuk bertumbuh. Ia ingin bertumbuh di dalam kita. Kita perlu memberi Dia ruangan di dalam kita setiap saat. Jika kita memberi Dia ruangan di dalam kita, Ia bertumbuh, dan pertumbuhan-Nya di dalam kita menjadi pertumbuhan kita. Hari ini, di dalam banyak orang Kristen tidak banyak ruangan bagi Allah yang berhuni untuk bertumbuh. Bahkan di dalam kita, tidak banyak ruangan bagi-Nya untuk bertumbuh. Pada hari Tuhan, di pagi hari, banyak di antara kita datang ke sidang dan tidak berbicara. Allah ada di dalam kita, tetapi kita tidak memberi Dia ruangan untuk bertumbuh. Kita dapat memberi Dia sedikit ruangan melalui berbicara. Kita perlu berbicara bagi Tuhan dan berbicara menyampaikan Tuhan. Semakin kita berbicara, kita semakin memiliki sesuatu untuk dibicarakan. Semakin kita berbicara, kita semakin bisa berbicara. Semakin kita berbicara, kita semakin belajar bagaimana berbicara. Dan semakin kita berbicara, kita semakin menerima suplaian Allah. Semakin kita berbicara, kita semakin memberi Allah ruangan di dalam kita. Demikian, Ia bertumbuh di dalam kita.  

Prinsip membiarkan Allah bertumbuh berlaku dalam segala hal dalam hidup kita sehari-hari. Dalam Yohanes 3:30, Yohanes Pembaptis berkata, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” Inilah jalan Allah. Ia bertambah, dan kita berkurang. Kata “bertambah” dan kata “bertumbuh” di sini dalam bahasa aslinya adalah kata yang sama. Bertumbuh adalah bertambah. Kita harus membiarkan Allah bertumbuh, yang berarti kita harus memberi Dia tempat di dalam kita untuk bertambah. Dengan demikian Ia mempunyai jalan untuk bertumbuh di dalam kita dalam segala sesuatu. Dalam hidup gereja hari ini; yang kita perlukan bukan lebih ba­nyak pengajaran, melainkan lebih banyak penyaluran ke­kayaan Kristus ke dalam kita. Inilah keperlu­an utama dalam pemulihan Tuhan dewasa ini.