Artikel

Artikel

Apakah Yesus itu Allah atau Manusia?

Posted 16/04/2013 | 12:04

Apakah Yesus itu Allah atau Manusia?

Apakah Yesus itu Allah, atau apakah Yesus itu manusia? Atau apakah Dia keduanya, Allah dan manusia? Ini adalah hal yang paling rumit di dalam Perjanjian Baru, marilah kita luangkan waktu lebih banyak untuk memasuki rahasia yang menakjubkan ini, yaitu perbauran antara Allah dengan manusia bagi pengalaman dan kenikmatan kita akan Allah Tritunggal dalam penyaluran-Nya.

Yesus Kristus, Allah dan Manusia

Yesus Kristus adalah persona yang ajaib. Dia itu ajaib karena Dia adalah Allah dan manusia. Dia bukan hanya seorang yang baik, berhikmat, nabi atau guru. Dia adalah Allah-manusia. Tujuh ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, nabi Yesaya berkata, "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;...dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." (Yes. 9:5) Anak telah lahir bagi kita adalah manusia, tetapi manusia ini disebut Allah yang Perkasa. Inilah Yesus, Allah dan manusia, Seorang yang adalah Allah dan manusia.

Kelahiran dan Kehidupan Insani-Nya

Kelahiran Yesus, Allah-manusia, adalah menakjubkan dan rahasia. Setiap manusia dikandung dari ayah dan ibu insani. Tetapi, Yesus Kristus tidak dikandung dari ayah insani; Dia dikandung dari Roh Kudus, Roh Allah, di dalam kandungan seorang perawan insani. Matius 1:18 berkata, "Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri." Karena Dia dikandung dari Roh ilahi dan dilahirkan dari perawan insani, Yesus Kristus adalah ilahi dan insani. Dia adalah Allah yang lengkap dan manusia yang sempurna--seorang Allah dan manusia. Setelah kelahiran-Nya Yesus hidup di muka bumi selama lebih dari tiga puluh tahun. Di dalam kehidupan Yesus, Allah dan manusia hidup bersama sebagai satu kesatuan. Dalam hayat ini atribut ilahi Allah, seperti kasih, terang, kekudusan, keadilbenaran, dan kemurahan, diekspresikan di dalam kebajikan insani manusia Yesus. Dalam setiap pemikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan Yesus, kemuliaan ilahi dinyatakan dalam keindahan insani. Jadi, kehidupan insani Yesus itu unik; itu adalah kehidupan Allah dalam manusia, kehidupan seorang Allah-manusia.

Kematian dan Kebangkitan-Nya

Pada akhir kehidupan-Nya Yesus Kristus disalibkan. Kematian Yesus juga unik. Kematian-Nya tidak hanya kematian seorang manusia; itu adalah kematian seorang Allah-manusia. Ini adalah seorang manusia yang mati, tetapi manusia ini juga adalah Allah. Sebagai seorang manusia sejati tanpa dosa (Ibr. 4:15), Yesus berkualifikasi untuk mati bagi dosa-dosa manusia. Di atas salib Dia memikul dosa-dosa kita di dalam tubuh-Nya sehingga kita tidak perlu lagi memikulnya (1 Pet. 2:24). Karena Yesus adalah Allah yang kekal, apa yang Dia rampungkan bagi kita di atas salib adalah berkhasiat kekal. Kematian-Nya sebagai Allah-manusia sepenuhnya memuaskan tuntutan keadilbenaran Allah bagi semua orang dan segala waktu dan kekekalan. Karena itu, Allah, di dalam kasih-Nya kepada kita, dapat mengampuni semua dosa-dosa kita dengan cuma-cuma (1 Yoh. 1:9). Pada hari ketiga setelah kematian-Nya, Yesus Kristus, Allah-manusia, bangkit dari kematian (1 Kor. 15:4). Dia dibangkitkan di dalam keinsanian-Nya oleh kekuatan keilahian-Nya. Setelah kebangkitan-Nya Dia tetap adalah Allah-manusia, tetap sepenuhnya Allah dan tetap benar-benar manusia. Sekarang Dia hidup selama-lamanya sebagai Allah-manusia yang bangkit. Melalui kebangkitan-Nya Allah-manusia Yesus menjadi Roh pemberi hayat (1 Kor. 15:45). Hayat yang Dia berikan adalah hayat Allah yang kekal. Sebagai Roh pemberi hayat, Yesus begitu dekat dengan kita seperti udara di sekitar kita. Untuk menerima udara, kita hanya perlu membuka mulut kita dan bernafas. Demikian pula, untuk menerima Yesus sebagai Roh pemberi hayat, kita hanya perlu membuka hati kita dan mulut kita dan berbicara kepada-Nya:

“Tuhan Yesus, betapa ajaibnya diri-Mu!
Engkau adalah Allah dan Engkau adalah manusia.
Engkau mati bagi dosa-dosa kita dan bangkit dari antara orang mati,
dan sekarang Engkau hidup selama-lamanya.
Tuhan Yesus, aku ingin Engkau hidup di dalamku."

Ketika Yesus masuk ke dalam kita, Dia membagikan kepada kita semua kekayaan keilahian dan keinsanian-Nya. Dengan menerima Dia, Allah-manusia, kita menjadi Allah-manusia--sama seperti Dia.

Sumber: www.truthquestions.org.uk, "Is Jesus God or man?"


Fitur komentar ditutup.