Apakah Anda Haus?
Alkitab mewahyukan bahwa manusia itu haus. Inilah alasannya manusia terus menerus mencari hal-hal yang tidak terhitung banyaknya untuk memuaskan dirinya sendiri, seperti pengetahuan, gelar, karier, uang, olahraga, musik, hiburan, pesta, hubugan relasi, dan lain-lain.
Meskipun manusia minum “air” ini, dia tidak benar-benar, selamanya dipuaskan, tetapi masih kosong, kering, dan haus. Jadi, dia harus mencari “air” lebih banyak, membuktikan bahwa dia tidak puas dan masih haus. Perkataan Yesus menjelaskan pengalaman manusia, “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi” (Yoh. 4:13). Kemudian bagaimana agar rasa haus kita dapat dileraikan?
Yesus melanjutkan, “Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yoh. 4:14). Air ini adalah diri Yesus Kristus sendiri. Dia adalah perwujudan hayat Allah yang ilahi dan tidak tercipta (Kol. 2:9; Yoh. 1:3). Dia dapat memuaskan.
Melalui kematian-Nya, Dia menebus kita dan di dalam kebangkitan menjadi Roh Pemberi hayat sehingga kita dapat meminum Dia (1 Kor. 15:45; 12:13). Sekarang Dia dapat meleraikan semua rasa haus. Untuk menerima Kristus, kita hanya berpaling kepada-Nya dengan sederhana dan berdoa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mati bagiku.
Aku mengaku bahwa aku telah mencoba begitu banyak hal.
Tuhan Yesus, aku haus!
Hapuskanlah dosa-dosaku!
Aku memuji-Mu bahwa Engkau hidup di dalam kebangkitan.
Tuhan, aku menerima-Mu.
Masuklah ke dalamku! Penuhi aku dengan hayat-Mu!”
Setelah mula-mula menerima Kristus sebagai hayat kita, Dia rindu agar kita berlanjut dengan menikmati Dia sampai hayat-Nya mencapai kematangan di dalam kita. Ada tiga hal yang dapat membantu hayat yang baru ini untuk matang adalah berdoa, membaca Alkitab, dan berhimpun dengan kaum beriman yang lain.
Sumber: www.truthquestions.org.uk, "Are You Thirsty?"