Artikel

Artikel

Apa Arti Baptisan?

Posted 08/01/2013 | 12:01

Kata ”membaptis” berarti mencelupkan ke dalam atau membenamkan. Jadi ”baptisan” adalah pencelupan. Istilah ini telah dipakai oleh orang-orang Kristen selama bertahun-tahun untuk menjelaskan suatu upacara pemercikan sedikit air kepada orang-orang yang baru percaya, ”pengkristenan” bayi-bayi, atau pencelupan orang ke dalam air pada saat dia bertobat. Namun, kata ini memiliki makna dan arti yang lebih dalam.

Menyeberangi Laut Merah melambangkan Pembaptisan

Cerita dalam kitab Keluaran sepenuhnya melambangkan pembaptisan. Ketika umat Allah, bani Israel, diperbudak oleh Firaun di Mesir, Allah mengutus Musa untuk membawa mereka keluar dari perbudakan dan masuk ke dalam Kanaan, tanah permai yang sudah dijanjikan-Nya kepada mereka (Kel. 3:7-8). Firaun melambangkan Iblis, yang merampas dan memperbudak umat ciptaan Allah. Mesir melambangkan dunia setani, yaitu sarana yang dengannya Iblis memiliki, menyelewengkan, dan memperbudak umat ciptaan Allah, sehingga mereka tidak mampu datang kepada Allah. Orang-orang mengerahkan seluruh hidup mereka di dunia ini. Ada yang sukses dalam menumpuk kekayaan, kuasa, status, ketenaran dan sebagainya (Mat. 19:23). Banyak yang memiliki pencapaian yang sedang-sedang saja. Namun semua penyelesaian dan pencapaian mungkin menjadi rantai yang membelenggu. Kebanyakan orang hidup dalam kemiskinan dan pergumulan, tanpa damai sejahtera atau perhentian (Mat. 11:28). Inipun merupakan suatu belenggu. Kaya atau miskin, semuanya berada di bawah perbudakan seumur hidup, dan semua orang sekarat dan mati, tanpa membawa apa-apa (Ibr. 9:27). Dunia ini adalah suatu sistem perbudakan yang besar. Orang yang ”terbelenggu” dan orang yang ”bebas” berada di bawah perampasan Iblis.

Tanah Permai melambangkan Allah sebagai Segala Sesuatu bagi Manusia

Tanah permai melambangkan Allah sebagai kenikmatan yang lengkap bagi umatNya. Umat Allah, sebagai kerajaan-Nya, seharusnya hidup di dalam dan bekerja menggarap tanah permai ini, sehingga mereka bisa memiliki Allah sebagai makanan, minuman, pakaian, rumah, dan perlindungan mereka.

Musa melambangkan Yesus sebagai Keselamatan kita

Musa melambangkan Yesus Kristus Juruselamat yang datang untuk mengalahkan Iblis, untuk membebaskan umat-Nya dari dunia yang memperbudak ini (Ibr. 3:5-6). Kristus ingin menebus seluruh umat ciptaan Allah dan membawa mereka masuk ke dalam diri-Nya sebagai tanah permai, sehingga mereka hidup di dalam-Nya dan Dia hidup di dalam mereka (Kol. 2:6; Yoh. 14:20). Dia dan mereka akan menjadi tempat tingal bersama (1 Kor. 6:19; Ef. 2:22). Dia akan menjadi hayat mereka dan mereka akan menjadi penghidupan-Nya. Dia akan berdiam dan bertindak di dalam mereka, dan mereka akan menjadi tempat kediaman-Nya dan ekspresi-Nya.

Umat Allah Diselamatkan Melalui Air

Untuk menyelamatkan bani Israel dari Firaun dan tentaranya yang mengejar mereka, Musa perlu membawa mereka menyeberangi Laut Merah. Dengan kuasa Allah, dia membelah Laut Merah untuk dilewati oleh umat itu. Ketika Firaun dan pasukannya mencoba mengikuti mereka, air itu menutup dan mereka tenggelam. Dengan demikian bani Israel diselamatkan dari Mesir. Laut Merah adalah gambaran dari air pembaptisan. Penyeberangan Laut Merah oleh umat Allah melambangkan pembaptisan. Tenggelamnya Firaun dan pasukannya melambangkan kemusnahan Iblis dan kuasa kegelapannya atas kaum imani.

Percaya dan Dibaptis adalah Jalan Keselamatan

Kita dilahirkan dalam dosa dengan sifat dosa, kuasa pengendali Iblis di dalam kita (Mzm. 51:7; Rm. 5:17). Kita juga terlahir dalam dunia setani ini, di bawah perbudakan Iblis dalam lingkungan lahiriah kita (1 Yoh. 5:19). Untuk beroleh selamat, kita tidak hanya harus percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita juga harus dibaptis agar kita dapat dilepaskan dari dunia, dan cengkeraman Iblis atas diri kita bisa disingkirkan. Maka, dalam Markus 16:16, Tuhan berkata, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.” Percaya adalah sebagian dari keselamatan dan baptisan adalah sebagian yang lain. Jika bani Israel hanya percaya bahwa Allah mau melepaskan mereka dan tidak mengambil langkah melewati Laut Merah, mereka akan tetap berada di Mesir, dalam perbudakan. Ada orang yang berkata, percaya saja sudah cukup, tetapi menurut perkataan Juruselamat, kita perlu percaya dan dibaptis.

Dibaptis ke dalam Allah

Air baptisan juga melambangkan Roh. Dibaptis, dicelupkan ke dalam air, melambangkan dicelupkan, dibenamkan, dimasukkan ke dalam Allah, yang adalah Roh itu (Mat. 28:19; 1 Kor. 12:13). Roh itu tidak terlihat, tetapi air dapat dilihat. Ketika orang yang membaptis Anda menaruh Anda ke dalam air, demi iman, dia menaruh Anda ke dalam Roh itu. Kelihatannya, Anda dicelupkan ke dalam air, tetapi tanpa terlihat, Anda sebenarnya dicelupkan ke dalam Allah. Ketika Anda percaya dan menerima Tuhan demi doa, Roh itu masuk ke dalam Anda untuk melahirkan kembali roh anda, sehingga Anda akan memiliki Allah sebagai hayat baru Anda (Yoh. 3:5-6; Kol. 3:4). Ketika Anda dibaptis, Anda ditaruh ke dalam Roh, sehingga Anda akan memiliki Roh itu sebagai kuasa bagi Anda untuk menempuh hidup baru. Allah masuk ke dalam Anda dan Anda masuk ke dalam Allah. Kemudian Anda akan memiliki hayat baru di dalam batin Anda dan penghidupan yang baru di luar Anda. Dalam batin, Anda akan memiliki Kristus sebagai hayat Anda; di lahir, Kristus akan memiliki Anda sebagai penghidupan-Nya. Karena itu, pembaptisan bukanlah suatu upacara untuk dijalani seseorang. Pembaptisan memiliki makna yang dalam, yang melampaui pandangan dan pikiran manusia.

Dipindahkan ke dalam Kerajaan Allah

Tuhan Yesus juga mengatakan dalam Yohanes 3:5, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Dilahirkan dari Roh berarti menerima Roh itu ke dalam roh kita. Dilahirkan dari air berarti dibaptis. Dengan dilahirkan dari air dan Roh, seseorang dapat dipindahkan dari kerajaan Iblis ke dalam kerajaan Allah, dari keadaan diperbudak oleh Iblis kepada keadaan dibebaskan oleh Roh itu dalam Kristus (Kis. 26:18).

Percaya mendahului baptisan

Kita perlu memperhatikan ”pembaptisan” yang dijalani orang-orang ketika mereka masih bayi. Itu adalah suatu upacara yang diminta oleh orang tua anak-anak itu agar dilaksanakan kepada bayi mereka yang belum tahu apa-apa, dengan maksud baik, berharap anak mereka akan dipersembahkan bagi Allah. Allah memberi manusia satu tekad bebas untuk memilih menerima Dia atau menolak Dia. Karena itu, setelah bayi-bayi itu bertumbuh besar, mereka perlu memilih bagi diri mereka sendiri. Jika mereka memilih Allah, maka mereka harus percaya dan dibaptis. Menurut Markus 16:16, mereka harus percaya dulu, baru pembaptisan mereka menjadi efektif. Jika Anda adalah orang macam ini, maka Anda harus memutuskan bagi diri Anda sendiri, siapa yang Anda pilih, sekali untuk selamanya. Jika Anda memilih Allah, Anda perlu percaya ke dalam Kristus dan dibaptiskan ke dalam-Nya.

Butir-butir Praktis tentang Baptisan

Hari ini, kebanyakan orang mengira mereka hanya dapat dibaptis setelah menunggu sejangka waktu, pada hari tertentu, dalam bangunan yang dirancang dengan megah, dengan air khusus, oleh orang yang sudah ditentukan. Konsepsi ini tidak sesuai dengan Alkitab dan tidak perlu diterima.

Kapankah kita harus dibaptis? Menurut Alkitab, tidak perlu menentukan suatu waktu atau menunggu sejangka waktu. Dalam Kisah Para Rasul pasal 2, tiga ribu orang percaya, mereka dibaptis pada hari itu. Banyak lagi kasus yang serupa. Orang-orang yang dibaptis adalah segera setelah percaya (Kis. 22:16).

Di mana kita seharusnya melaksanakan pembaptisan? Menurut Alkitab, pembaptisan bisa dilaksanakan di tempat yang berair, di mana saja (Kis. 8:36). Contoh-contoh dalam Alkitab meliputi sungai Yordan, rumah-rumah, dan air di pinggir jalan, Siapa yang boleh membaptis? Menurut tradisi, kaum paderi, seperti pendeta, pelayan (hamba Allah), dan pastur, adalah orang-orang yang ”ditetapkan” untuk membaptis orang. Tetapi menurut Alkitab, tidak ada peraturan atau pembatasan pada kelas atau golongan tertentu; sebaliknya, semua murid Tuhan sudah diamanatkan untuk membaptis. Siapa saja yang memiliki iman untuk memberitakan firman juga memiliki hak untuk membaptis, karena pembaptisan bukanlah perkara upacara, melainkan perkara iman.

Kapan saja Anda ingin menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda dan hayat Anda, serta dipindahkan dari kerajaan Iblis kepada kerajaan Allah, berdoalah dan mohonlah Tuhan masuk ke dalam diri Anda, dan terimalah baptisan secepatnya, di mana saja Anda melihat air, oleh siapa saja yang beriman untuk mencelupkan diri Anda ke dalam Allah. Orang yang memiliki iman yang cukup untuk menyampaikan artikel ini kepada Anda tentu memiliki iman yang cukup besar untuk membaptis Anda.

Anda dapat berdoa demikian, ”Tuhan Yesus! Aku ingin dilepaskan dari perbudakan dunia ini. Aku ingin dibebaskan dari cengkeraman Iblis atas diriku. Aku percaya bahwa engkau datang untuk menyelamatkan aku. Masuklah ke dalamku, supaya aku memiliki diri-Mu sebagai hidup kekalku. Amin. Terima kasih, Tuhan!”

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Traktat no. 14 dalam seri Pertanyaan-pertanyaan yang Paling Sering Diajukan Tentang Allah, "Apa Arti Baptisan?"


Fitur komentar ditutup.